Casa berdiri di ambang pintu, nggak ngetuk, nggak bersuara apa lagi marah, nangis, cemburu atau hal-hal melodramatik lainnya. Dia bukan tipe yang meledak di tempat.Toh lagian mereka cuma nikah kontrak. Tanpa cinta, tanpa ikatan batin. Tapi yang jadi masalahnya, kalau memang segini kasualnya mereka, kenapa Utara menyuruhnya tinggal di apartemen ini? Kenapa harus berbagi ruang, berbagi udara, berbagi hari sama dia?Sekali lagi, Casa nggak cemburu. Nggak sama sekali. Lebih ke muak. Muak berdiri hampir semenit dan dua manusia itu belum menyadari kehadirannya.Jadi, untuk menyelamatkan kewarasannya, dia melangkah mundur, pelan dan memutuskan untuk duduk di sofa putih depan tv. Mengganti saluran dan mengeraskan volumenya. Dia benar-benar terganggu dengan suara menjijikkan yang Utara dan pacarnya keluarkan dari dalam kamar. Eh itu pacarnya kan? Harusnya sih pacarnya.“Casa? Kapan kamu datang?” tanya Utara yang ngos-ngosan keluar kamar dan mendapati Casa sudah duduk bersandar di sofanya.“Ba
Last Updated : 2025-08-21 Read more