Di sisi lain, Prisa berseru dengan gembira, "Eh, rupanya Adeline, ya. Ayo masuk dan duduk."Adeline berjalan ke sisi lain tempat tidur, lalu meletakkan bunga dan buah-buahan di meja sebelum berkata, "Bibi, kudengar kamu dirawat di rumah sakit. Jadi, aku datang untuk menjengukmu. Gimana keadaanmu sekarang?""Aku sudah jauh lebih baik. Di luar pasti sangat dingin, 'kan?" Seusai berbicara, Prisa menatap Kaivan dan berkata, "Nyalakan pemanas ruangannya. Kok kamu begitu nggak peka sih."Adeline menggeleng. "Bibi, aku nggak kedinginan."Prisa memegang tangan Adeline dan berkata dengan ekspresi sedih, "Tanganmu begitu dingin, tapi kamu masih bilang nggak kedinginan. Lain kali, ingat untuk jaga kehangatan dulu sebelum keluar."Hati Adeline terasa hangat. Berkat Prisa, dia merasakan kasih sayang seorang ibu yang tidak pernah dia rasakan sebelumnya. Selama delapan tahun bersama Kaivan, Prisa sangat baik terhadapnya. Meskipun kebaikan ini karena Kaivan, dia tetap sangat bersyukur."Bibi, jangan k
Baca selengkapnya