Hari-hari Tavira belakangan ini terasa berbeda. Ada semacam ringan yang mulai menyelimuti langkahnya, meski di balik senyum itu masih tersisa bayang-bayang masa lalu.Kehadiran Karan, dengan caranya yang sederhana namun hangat, seperti menghadirkan ruang aman baru.Pagi itu, ia kembali ke mall tempatnya menjadi ambassador. Ada jadwal pemotretan untuk katalog promosi bulan depan. Tavira mengenakan blus putih sederhana, rambut barunya kini lebih pendek sebahu dibiarkan jatuh alami, memberi kesan segar.“Nona Tavira, mari ke ruang make-up,” sapa seorang staf ramah.Tavira mengangguk, berjalan mengikuti. Dari balik kaca besar, ia melihat pantulan dirinya sendiri. Entah mengapa, ia teringat pada kata-kata Karan di malam itu.‘Untukmu, aku nggak pernah merasa repot.’Ucapan itu sederhana, tapi menyisakan kehangatan yang sulit ia abaikan.Pemotretan berlangsung lancar. Tavira sudah terbiasa dengan sorotan kamera, bahkan setelah
Last Updated : 2025-10-12 Read more