Ruang rapat sudah sepi. Investor pulang dengan wajah lega, sebagian bahkan sempat menyalami Darian, menyatakan dukungan penuh.Kini, hanya ada dua orang yang masih tinggal. Darian dan Eshan.Darian berdiri di dekat jendela, menatap kerlap-kerlip kota Jakarta yang sibuk. Jasnya sudah dilonggarkan, dasi terlepas, namun posturnya tetap tegak penuh wibawa. Meski begitu, ada kelelahan yang tak bisa disembunyikan di balik wajah dinginnya.“Eshan,” panggil Darian akhirnya, suaranya berat.Eshan menoleh, sedikit gugup. “Ya, Pak?”Darian berbalik, menatap pria itu dalam. Sejenak, Darian hanya diam, seakan menimbang sesuatu. Lalu ia menghela napas panjang.“Aku berutang padamu. Kalau bukan karena data yang kau berikan, mungkin aku sudah kehilangan seluruh kepercayaan investor hari ini.”Eshan menggeleng cepat, berusaha merendah.“Saya hanya melakukan bagian saya, Pak. Kebetulan saja saya teliti soal laporan keuangan.”“Enggak.” Da
Last Updated : 2025-09-19 Read more