Cahaya lampu tidur yang temaram menyelimuti kamar, menciptakan suasana hangat dan menenangkan."Mas," ucap Dona pelan, lalu melirik Ergan, "Aku ingin tanya sesuatu... boleh?"Ergan menoleh, senyumnya tenang."Tentu, Dona. Silakan."Mereka berdua masih belum bisa tidur, maka dari itu Dona mengajak suaminya mengobrol.Dona menarik napas perlahan. Tatapannya lembut, tapi ada rasa ingin tahu yang dalam di matanya."Aku hanya... sering bertanya-tanya, dulu, waktu Mas masih bersama Yuli, Arga, dan, Naura, bagaimana rasanya? Maksudku, bagaimana kamu dan Jihan bisa bertahan?"Ergan terdiam sejenak. Pandangannya menerawang ke langit-langit, sebelum kembali menatap Dona."Itu masa yang sulit, Dona, saya menjalani hari demi hari seperti orang asing di rumah sendiri. Ada keluarga... tapi tidak ada kehangatan."Dona mendengarkan dengan saksama, tak menyela."Yuli tidak pernah benar-benar menerima Jihan," lanjut Ergan perlahan. "Sejak awal, saya sudah merasakannya, setelah Jihan lahir, saya yang
Last Updated : 2025-08-09 Read more