Samantha menarik kepalanya dari dada bidang Damien, menatap dengan manik gugupnya “Se ... cepat itu?” tanya Samantha, ragu-ragu. “Iya. Kenapa? Kamu tidak suka?” Samantha menggeleng lirih, “Anda tidak keberatan?” “Keberatan untuk apa?” tanya balik Damien, tangan pria itu merengkuh Samantha semakin erat, merapatkan tubuh mereka. “Tidak, hanya bertanya saja.” Damien mengusap lembut pipi Samantha seperti sebelumnya, menyelipkan beberapa helai rambut panjangnya yang jatuh menutupi wajah sebelum bertanya, “Apa kamu masih belum bisa percaya?” Samantha terpukau pada betapa tampan pria ini. Jika biasanya pria tampan semakin lama dilihat akan semakin bosan, berbeda dengan Damien yang semakin lama dilihat membuatnya terpesona. “Percaya,” jawab Samantha. “Terima kasih untuk sudah ... mau melihat saya yang bukan siapa-siapa.” “Sampai kapan kamu akan terus merasa rendah diri, Samantha? Jangan katakan hal seperti itu lagi. Kamu perempuan hebat, wanitaku.” Samantha menahan napas saat hidung
Last Updated : 2025-10-02 Read more