Taksi yang ditumpangi Eliza berhenti di komplek apartemen yang ia sewa.Memasuki lobi, ia bertemu dengan temannya—Ivy, si pemilik unit yang disewanya—yang melambaikan tangan dan menyapa."Dari mana, Eliza?"Napas Eliza terdorong berat, "Mencari seseorang, tapi tidak ketemu."Eliza menghempaskan tubuhnya di atas sofa lobi, diikuti temannya yang duduk di seberangnya."Siapa sebenarnya yang kamu cari itu?""Erick."Setelah mengatakan itu, ekspresi Ivy berubah. Matanya mengerjap beberapa kali dengan bibir yang bergerak tanpa suara.Seolah ia baru saja mencerna lalu menemukan siapa Erick yang dikatakan oleh Eliza.Mana mungkin orang-orang di Berlin lupa dengan skandal yang pernah mereka lakukan sebelumnya?"Sial, kelepasan," umpat Eliza pada dirinya sendiri."Tidak apa-apa," tanggapnya tak keberatan. "Kenapa kamu mencarinya? Sepertinya untuk sesuatu yang penting?"Eliza mengangguk, "Iya. Ada yang harus aku pastikan padanya. Tapi di apartemen terakhir yang dulu aku tahu dia tinggal di sana,
Last Updated : 2025-11-11 Read more