All Chapters of Jangan Menangis, Nona! Tuan Muda Akan Memanjakanmu : Chapter 291 - Chapter 300

Hari itu, semuanya telah diputuskan. Hanya tinggal menunggu hari agar semuanya berjalan seperti yang mereka rencanakan. Beberapa kamera telah dipasang di lokasi yang dikatakan oleh Giselle tanpa sepengetahuan siapapun. Damien menerima laporan dari Pierre dan Petter bahwa sekitar tiga puluh orang preman bayaran telah disiapkan untuk membuatnya tumbang. Jumlah yang cukup banyak. Sekalipun Damien bisa bela diri, belum tentu ia bisa mengalahkan mereka semua. Mengingat para pria itu jauh lebih berpengalaman melakukan kerusuhan di jalan. Malam itu, ia membelai puncak kepala Samantha yang sedang terlelap di pelukannya. Dalam diam itu, sebenarnya Damien sedang menyusun kalimat, bagaimana ia nanti akan menjelaskannya pada Samantha saat wajahnya nanti babak belur. Tapi bagaimanapun itu, Damien melakukannya dengan tujuan untuk melindungi Samantha juga. Terlebih, ia mendapat pesan rekaman dari Pierre yang mengatakan bahwa Giselle akan memastikan Damien menceraikan Samantha dan kembali padany

Saat segala sesuatu Axel pikir akan berjalan dengan lancar, hal yang tak terduga terjadi dan membuatnya dilanda kepanikan. Dilihat dari paniknya Reid, sepertinya ia benar-benar mengetahui apa yang terjadi pada Damien. Kemungkinan besar yang bisa ia pikirkan adalah: Reid mendapat pesan yang berisikan ancaman tentang kondisi Damien. ‘Aah, atau mungkin Nona Samantha yang mendapat pesannya?’ Itu adalah hal yang paling mungkin terjadi. Giselle ingin melenyapkan Damien dan Samantha pada saat yang bersamaan dan memancingnya untuk datang lewat sebuah foto. Maka dengan begitu Samantha mengadu pada Reid dan pria itu memintanya mengecek keberadaan Damien. Benar, Reid tidak mereka beritahu soal apa yang terjadi di luar. Operasi itu hanya diketahui oleh mereka berlima saja: Damien, Giovanni, Pierre, Petter dan juga dirinya. ‘Jadi sekarang bagaimana aku mengatakannya?’ “T-terakhir yang saya tahu, Tuan Damien pergi untuk bertemu dengan orang dari kementerian ketenagakerjaan bersama dengan Pa

“Kembar tiga?!”Dengan tak percaya Tuan Gerard terhenyak bangun dari duduknya. Tongkat yang biasa menopangnya nyaris terjatuh.Sepasang matanya melebar begitu juga dengan Nyonya Maria.Samantha mengangguk, membenarkannya. Ia tersenyum menatap beliau berdua, kemudian menoleh pada Damien yang berujar, “Benar, kami akan punya tiga Damien dan Samantha dalam kemasan sachet.”Melihat beliau berdua seperti itu, sepertinya nanti orang tuanya sendiri pun akan demikian. Samantha belum memberitahu Tuan Harry dan Nyonya Amy. Mereka masih berencana datang nanti sedikit lebih siang, sekaligus kontrol kesehatan rutin ayahnya Samantha.Perlahan, Nyonya Maria menurunkan kedua tangan dari bibir. Siapapun tahu ada banyak kata yang ingin diucapkannya tetapi terkendala.Mata birunya yang basah itu lebih lantang mengatakan bahwa beliau sangat senang.Bibirnya terus bergerak, sepatah-sepatah, kalimat singkat itu membuat suasana haru di dalam ruangan semakin besar.“Te-ri-ma-ka-sih.”Samantha selangkah mende

Jantung Samantha seperti hampir lepas akan gamblangnya godaan itu. Ia berpikir dalam diamnya, apa karena sangat ingin bercinta lah Damien terlihat sangat gelisah sejak tadi? Samantha tidak menjawab, ia menyentuh wajah Damien dengan kedua tangannya, mengusap garis dagunya yang tegas. Sekalipun ia telah duduk di pangkuan Damien, tapi pria itu masih tetap lebih tinggi daripadanya. Sehingga Samantha menundukkan kepalanya. Ia tak tahu apakah nantinya akan mengabulkan permintaan Damien untuk bercinta. Tapi untuk sekarang, sepertinya ciuman pun tidak apa-apa. Pagutannya terasa manis, lidah menyapa satu sama lain, saling menuntut. Saat Samantha perlahan menarik wajahnya, ia bisa menjumpai iris biru Damien yang berkabut. Menatapnya dengan sorot yang sayu, terbelenggu gairah yang ingin segera dituntaskan. “Maaf,” bisik Damien. Suara baritonnya membuat darah Samantha berdesir dan memacu detak jantungnya semakin liar. “Untuk apa?” balas Samantha dengan sama berbisiknya. Membiarkan Damien m

Setelah lebih dulu mampir untuk menjenguk Giovanni dan Pierre yang ada di dalam kamar rawat mereka, Samantha pergi ke ruangan Damien. Selagi Giovanni sudah diperbolehkan pulang hari ini dan ia ditemani oleh Anna, Pierre duduk dengan adik perempuannya tadi. Gadis itu sangat manis, terlihat lugu dan baik. Pantas jika hari itu Pierre mengamuk saat tahu Erick akan memanipulasi adiknya. Ia tinggalkan dua orang kepercayaan Damien itu dengan masing-masing breakfast bag. Ia buat sejak pagi tadi bersama dengan Lena dan pelayan rumah tangga yang lain. Lena, Kepala pelayan wanita itu mengatakan Samantha bisa duduk dan menunggu selagi mereka mempersiapkan isi di dalam breakfast bag itu. Tapi Samantha juga ingin berkegiatan. Ia bersyukur bahwa kehamilan pada awal trimesternya ini tidak pernah memberinya rasa mual. Maka setelah semuanya usai, di sinilah Samantha sekarang. Menyusuri koridor rumah sakit untuk beberapa meter lagi bertemu dengan Damien. Ia rindu, sama seperti pesan Damie