Bab 406 Ulat Bintang“Syukurlah! Dasar bocah sialan, dia membuat kita khawatir saja,” ujar Madu Lanang.“Kwii, kwii,” Limo menarik napas lega.Sementara kelompok Guralang tersebut bahagia.“Bagaimana sekarang, kita lanjutkan perjalanan atau menunggu dia kembali siuman?” tanya Asgar.“Entahlah! Aku sendiri tidak tahu entah ke mana tujuan dia selanjutnya. Bagaimana dengan kalian?” Madu Lanang menggeleng sebelum kemudian bertanya kepada kelompok Guralang.“Ji-jika kami tidak salah, tuan Kusha pernah bercerita bahwa setelah mendapatkan Kembang Hitam Kematian, beliau selanjutnya membutuhkan ulat bintang,” ungkap Toraka.“Apa! Ulat Bintang?” Madu Lanang mengerutkan kening.“Bukankah ulat bintang adalah mahluk beracun yang hidup di dalam batuan bintang?” Asgar mengerutkan kening, kerena yang dia ketahui, Ulat bintang merupakan hewan mistis yang berbahaya.“Kwi, kwii, kwii,” angguk Limo membenarkan.“Sial! Untuk apa bocah itu membutuhkan hewan-hewan menjijikan tersebut,” Asgar menggaruk kenin
Last Updated : 2025-10-07 Read more