“Hahaha, kita berhasil,” Madu Lanang tertawa riang.“Kikikiki, Hore, ayah berhasil, ayah Jinggo memang hebat,” Jinggo berlompatan senang.“Hahaha, mampus kau burung jelek!” Asgar tertawa terbahak-bahak.Dia baru saja kembali dengan tubuh dipenuhi luka lebam, namun ular hitam tersebut tidak marah karena mendapati misinya akhirnya usai.“Syukurlah,” Guralang, Toraka, Panggga, Kamatura, dan Binera menarik napas lega.Sedangkan burung cahaya terlihat menggelepar, dia menggigil kedinginan seakan sedang sekarat di mana energi es merupakan kelemahannya.Mendapati itu, Lintang dengan cepat menangkapnya, meraih tubuh burung tersebut menggunakan tangannya.“Maafkan aku burung, aku terpaksa harus menangkapmu karena aku membutuhkan bulu yang kau miliki,” gumam Lintang merasa bersalah.Namun siapa sangka, ucapannya tersebut tiba-tiba direspon oleh burung cahaya dengan suara pekikan pelan.“A-apa? Tidak mungkin! Apa kau bisa mengerti bahasaku, burung?” Lintang terkejut.Selanjutnya burung itu menga
Last Updated : 2025-10-11 Read more