Rekahan tanah dan lubang kawah terbentuk di mana-mana, sungai, gunung lenyap tidak tersisa, bahkan parit raksasa yang selama ini rombongan Asgar gali pun telah kembali rata dengan tanah.Hingga pada akhirnya, baik Lintang, Limo, Asgar, Samhu, Si Bodas, Si Hawuk mau pun Liwa, mereka semua sama-sama terbaring lemas dengan keadaan tubuh babak belur di penuhi luka.“Sialan kau Limo, kau menendang pusakaku,” maki Lintang seraya terkapar kehabisan tenaga.“Kwii, kwii,” Limo juga balik memaki Lintang, karena Lintang telah meremukan hidungnya.“Pii, Pii,” keluh si Hawuk kepada Samhu.“Jangan cengeng kau kucing sialan, wajahku juga membiru akibat pukulanmu!” umpat Samhu.“Pii, Pii, Pii,” maki Si Bodas karena dia merupakan yang paling menderita di mana menjelang akhir pertikaian dirinya di hajar oleh Si Hawuk dan Samhu secara bersamaan.“Pii!” Si Hawuk memaki balik dengan mengatakan itu salahmu karena Si Bodas menghabiskan seluruh sup daging di dalam periuk.Hampir seharian mereka terbaring tid
Terakhir Diperbarui : 2025-11-23 Baca selengkapnya