“Aku siap bertarung denganmu paman,” ungkap Jangkar, membuat semua orang terperangah, termasuk Ki Paring, Mbok Sintu, dan Ki Karni. “Tu-tuan muda ...,” ketua Lanu berniat mencegah Jangkar. Namun Jangkar segera menggeleng meminta ketua Lanu untuk diam.“Cu-cucuku,” Ki Paring menghampiri Jangkar hendak menarik tangannya, tetapi Jangkar menolak. “Tidak kakek, Jangkar sudah lelah dengan mereka. Jangkar tidak mau lagi kakek direndahkan karena Jangkar. Jika dengan pertarungan ini semua akan selesai, maka Jangkar tidak keberatan,” ungkap Jangkar tegas membuat semua guru tertegun mendengarnya.Selama ini, mereka hanya tahu Jangkar adalah anak cacat tanpa pernah mau mengenalnya.Dan Jangkar juga kerap mengurung diri, tidak mau bergaul dengan orang lain karena tidak ingin terus terusan dihina.Namun tidak disangka, dibalik wajah lugu dan kekurangannya, Jangkar ternyata memiliki keberanian.Dia juga begitu bijak seperti halnya Ki Paring dan mendiang kedua orang tuanya. Membuat semua guru takju
Última atualização : 2025-12-04 Ler mais