"Bagaimana?" "Harindaya yang mengajukan. Celio ingin masukkan Kanaya ke bisnis ini." Kai melotot, "Kok dia gak ngomong ke aku." "Celio bilang kamu terlalu cemas sama Kanaya. Jadi adikmu tidak berkembang. Lagian dia kuliah di desain, kalian bisa kolab. Kenapa malah kamu jegal langkahnya. Setelah Celio turun tangan, baru kamu yang ngereog." Kai menggaruk kepalanya. Dia tampak bersalah pada adiknya. Masalahnya dia terlalu khawatir dengan watak Kanaya yang terlalu bar-bar. Takutnya dia hanya membuat kekacauan saat berbisnis. "Beri Kanaya kesempatan. Dia berhak maju, sesuai passion-nya. Tugas kita mendukung, menyiapkan wadah, lalu mengawasinya. Jangan terlalu cemaskan dia. Ada Celio yang membimbingnya." "Tumben waras?" Sindir Kai. "Aku sudah sedeng sejak kemarin. Jadi bye, aku mau jenguk Tina sambil nyicil discuss sama Irfan." "Oke deh, titip salam ke Tina, semoga lekas sembuh." Livi mengacungkan jempol. Lalu berderap ke luar ruangan. Sebelum benar-benar pergi, Livi mampir
Last Updated : 2025-09-08 Read more