"Wo?"Arion menunjuk wajahnya sendiri sambil bertanya dalam bahasa mandarin yang artinya aku. Dia tidak percaya ketika Arch berujar jika dirinya adalah aspri sang kakak yang baru."Iya, kamu, situ, elu, kowe. Jelas?""Kok bisa?""Ya bisalah, kenapa gak bisa," Livi menyahut sambil menyesap lemon.Aksinya buru-buru digagalkan Arch. "Pakai aturan, ini asem. Nanti asam lambung. Makan nasi kagak, ngemut lemon aja kerjaannya."Livi nyengir. "Habis cuma itu yang gak bikin mual," dalih Livi."Sudah berapa kali?" Tanya Arch pada Arion."Sejauh yang aku lihat tiga. Gak tahu pas nyuci tadi dia ngemut apa kagak," balas Arion.Arch mendelik tidak suka. Baru juga ditinggal satu jam ke bandara, Livi sudah menjarah lemon di kulkas."Boleh, tapi jangan banyak-banyak. Ingat lambungnya." Kalimat Arch kali ini terdengar lebih lembut."Iya, iya. Aku pakai itu kalau mual parah."Arch menjentikkan jari. "Nah gitu dong. Oke, sekarang kembali ke kamu.""Iya, nasibku bagaimana?""Ya kamu stay lah di sini. Bant
Terakhir Diperbarui : 2025-11-05 Baca selengkapnya