Setelah ciuman panas itu, keduanya saling terdiam, membiarkan waktu berjalan perlahan. Nafas mereka terdengar berat dan tersengal, seperti baru saja selesai berlari dalam jarak jauh. Rafi masih menangkup wajah Marsha dengan kedua tangannya, sementara Marsha memejamkan mata sejenak, menikmati sisa-sisa getaran hangat dari bibir Rafi.Dengan gerakan lembut, Rafi menarik Marsha lebih dekat hingga kening mereka bersentuhan. Kedua mata mereka kini saling bertemu dalam jarak yang sangat dekat terlalu dekat hingga Rafi dapat merasakan hangatnya hembusan napas Marsha menyapu kulit wajahnya. Sorot mata Marsha tampak sedikit kabur, campuran antara mabuk dan perasaan yang membuncah. Namun di balik itu, ada kerentanan yang jarang ia perlihatkan.Rafi menatapnya lama, seakan mencoba membaca isi hatinya. Dan untuk sesaat, semua suara di luar kamar hotel seolah menghilang. Tak ada lagi dentuman musik dari luar, tak ada suara kendaraan lalu lalang, hanya ada mereka berdua, dalam ruang kecil yang
Last Updated : 2025-10-08 Read more