“Gimana? Masih mual?” suara Aga terdengar khawatir saat ia mendekat ke Ara yang sedang bertumpu pada wastafel toilet.Wajah Ara pucat pasi, keringat dingin mengalir dari pelipis hingga lehernya. Napasnya tersengal, dadanya naik turun tak teratur, seolah tubuhnya menolak untuk berdiri terlalu lama.“Kepala ku, makin pusing banget, yank,” lirih Ara. Suaranya nyaris tak terdengar, seperti sisa napas yang tertahan.Aga langsung mendekat dan menopang tubuh istrinya agar tidak jatuh. Tangannya memegang bahu Ara dengan sigap, sementara matanya menatap penuh kekhawatiran.“Sayang, kita ke rumah sakit aja ya?” ucap Aga cepat, nada suaranya berubah lebih serius.Ara hanya mengangguk pelan, matanya mulai sayu dan tubuhnya semakin kehilangan tenaga. Melihat itu, tanpa berpikir panjang, Aga membungkuk dan mengangkat tubuh Ara ke dalam gendongannya.“Aga,” suara Ara lirih, tapi Aga tak menjawab. Ia fokus membawa Ara keluar dari toilet dengan langkah cepat namun hati-h
Last Updated : 2025-10-11 Read more