Ara menghela napas panjang, menatap kosong ke arah lantai. “Enggak juga,” jawabnya lirih, seakan ada beban berat di tenggorokannya.Aga mengerutkan dahi, tubuhnya sedikit condong ke depan. “Lalu?”“Aku masih perlu waktu untuk bicara dengan tante Hera,” suaranya pelan, nyaris seperti bisikan. Ara menggigit bibir bawahnya, matanya berkaca-kaca. “Ra,” Aga memegang tangan Ara erat, suaranya mulai meninggi, penuh frustrasi. “Kenapa sih kamu harus mikirin tante Hera? Sementara anak dia sendiri gak mikirin ibunya.”Deg!Kata-kata Aga menusuk. Ara langsung terdiam, matanya membesar, dada terasa sesak. Ingatannya seketika kembali pada semua yang terjadi. Benar… Rafi tidak memikirkan ibunya. Dia tega berselingkuh di belakang Ara, mengkhianati janji yang pernah mereka buat. Dan tadi, di pesta itu… Rafi terang-terangan menyerangnya di depan semua orang, lalu dengan bangga menggandeng Ana, seolah-olah Ara bukan siapa-siapa.Air mata Ara perlahan jatuh, membasah
Last Updated : 2025-08-31 Read more