"Kau tahu apa yang akan terjadi pada anakku jika kasus ini sampai ke pengadilan, Aruna? Dia akan mendekam di penjara seumur hidupnya. Dan aku… aku tidak akan sanggup hidup dengan itu." Aruna merasakan hawa dingin merayapi tulang punggungnya, meskipun ruangan kecil di kantor polisi itu pengap dan berbau disinfektan yang menyengat. Di hadapannya, Pak Handoko, seorang perwira polisi yang selama ini ia hormati, tampak seperti orang yang telah kehilangan segalanya. Matanya merah dan bengkak, wajahnya pucat pasi, dan bahunya merosot seperti beban berat telah menghimpitnya. Isabella, dengan ekspresi serius, duduk di samping Aruna, sesekali melirik Pak Handoko dengan tatapan iba. Ruangan itu, hanya diterangi oleh lampu neon yang berkedip-kedip, terasa semakin suram dan mencekam. Aroma kopi basi yang ditinggalkan di cangkir kertas menambah kesan putus asa di ruangan itu. "Ricardo memiliki bukti bahwa anakku terlibat dalam jaringan narkoba," kata Pak Handoko, suaranya bergetar, hampir tida
Last Updated : 2025-10-12 Read more