"Jangan pernah coba mengenalku."Bisikan Leonardi masih terngiang di benak Aruna, bagai racun yang perlahan meracuni keberaniannya. Kata-kata itu bukan hanya peringatan, tapi juga tembok yang menjulang tinggi, menghalanginya untuk mendekati sisi tergelap dari diri sang CEO.Namun, kini, di depan pintu kamar rahasia, Aruna harus melupakan ketakutannya. Demi Leonardi, demi kesembuhannya, ia harus berani menghadapi masa lalu yang tersembunyi di balik pintu itu."Tutup kamar ini, Leonardi," ucap Aruna, suaranya bergetar namun penuh tekad. "Selamanya."Leonardi terdiam, rahangnya mengeras. Ia memandang pintu kamar rahasia, matanya memancarkan campuran antara ketakutan dan kerinduan. Kamar itu adalah bagian dari dirinya, bagian dari masa lalunya yang kelam namun juga membentuknya menjadi dirinya yang sekarang."Aku tidak bisa," bisiknya, suaranya serak. "Kamar itu... adalah aku. Tanpa kamar itu, aku bukan siapa-siapa."Aruna mendekat, meraih tangan Leonardi yang dingin. Ia bisa merasakan de
Last Updated : 2025-10-06 Read more