Ruang sidang penuh sesak oleh wartawan, simpatisan, dan para pengamat yang penasaran. Kilatan lampu kamera menyambut kedatangan Leonardi, yang digiring masuk oleh petugas keamanan. Wajahnya tampak tegang, namun sorot matanya memancarkan keyakinan yang tak tergoyahkan. Aruna, yang duduk di barisan depan, menyambutnya dengan senyum tulus, memberikan kekuatan yang tak terucap.Suasana di ruang sidang terasa berat dan mencekam. Pihak jaksa penuntut tampak percaya diri dengan tumpukan bukti yang memberatkan Leonardi. Saksi-saksi yang dihadirkan memberikan kesaksian yang memberatkan, menggambarkan Leonardi sebagai sosok yang temperamental dan penuh ambisi, yang rela melakukan apa saja untuk mencapai tujuannya.Dimas, yang duduk di barisan belakang bersama pengacara Hartono, menyeringai puas. Rencananya berjalan sesuai harapan. Leonardi akan segera mendekam di penjara, dan ia akan mendapatkan semua yang ia inginkan.Pengacara Leonardi, Pak Herman, berusaha sekuat tenaga untuk membantah semua
Terakhir Diperbarui : 2025-11-01 Baca selengkapnya