Sejak kehadiran Adrian, hari-hari Aruna berubah.Ada jeda aneh dalam dadanya — seperti nafas baru, sekaligus luka baru.Saat menatap senyum Adrian, Aruna merasakan ketenangan yang tak pernah diberikan Leonardi. Tapi di malam hari, saat tubuhnya terbaring sendiri, bayangan Leonardi datang menuntut.Tangan kasar yang menelusuri punggungnya, napas berat di telinganya, suara rendah yang membisik, "Kau milikku."Aruna menutup mata rapat-rapat, menggenggam selimut erat, berharap semua itu hanya mimpi buruk. Tapi tubuhnya… selalu mengkhianati, bergetar, merindukan.Hari itu, hujan mengguyur jendela kantor seperti jarum tipis. Aruna sibuk memeriksa dokumen saat Adrian tiba-tiba muncul di sisi mejanya, membawa dua cangkir kopi."Untukmu," kata Adrian sambil menyodorkan cangkir hangat.Aruna tersentak, menatapnya ragu. "T-tidak perlu, aku—""Tidak apa-apa," potong Adrian lembut. "Kau kelihatan lelah."Aruna menerima cangkir itu perlahan, ujung jarinya menyentuh tangan Adrian sekilas. Ada listri
Last Updated : 2025-07-14 Read more