Suara gesekan biola berpadu dengan cello menggema di aula kastil tua malam itu. Riuh tawa, gelas kristal yang beradu, dan percakapan dalam berbagai bahasa bercampur jadi satu.Brian melangkah perlahan menembus kerumunan tamu. Musik dansa mengalun semakin seru, ratusan pasangan berputar di lantai marmer. Gaun-gaun berwarna cerah dan topeng berkilau membuat pandangan kacau. Aroma anggur, parfum, dan lilin bercampur jadi satu, menyesakkan nafasIa berjalan tenang, memperhatikan satu persatu tamu undangan.“Di mana kau, Laura …” gumamnya lirih, matanya menyapu setiap sudut ruangan.Sesekali Brian menghindari pasangan penari yang hampir menabraknya. Gelas anggur di tangannya hanya kamuflase, sementara fokusnya tetap satu, mencari sosok wanita yang tadi sempat mencuri perhatiannya.Di sudut lain, Cassandra berjalan anggun mendekati Dominic. “Kalian menemukannya?” Ia bertanya pelan, memantau situasi.“Aku sempat melihatnya. Di dekat tangga spiral menuju balkon. Tapi aku tak yakin itu dia. Pe
Last Updated : 2025-09-18 Read more