Isabella menggeleng pelan, keringat membanjir. “Ini tidak akan berhasil,” ucapnya putus asa.“Tenanglah Isabel, kita harus mencobanya. Ini pasti berhasil. Percaya padaku, demi anak kita.” Brian menguatkan.Cahaya biru dari alat itu kembali menembus cincin hitam. Isabella menahan nafas, jari-jarinya terasa kaku. Untuk beberapa detik pertama, hanya ada dengung halus—lalu tiba-tiba…“Aaakhh!” Isabella menjerit keras, tubuhnya tersentak. Rasa perih seolah urat-uratnya terbakar dari dalam.Brian langsung mengeratkan pelukannya, menahan tubuh Isabella agar tidak terjatuh.“Bertahanlah!” Brian mulai panik.Isabella menggigit bibirnya sampai berdarah, tubuhnya gemetar.“Berhenti …,” suaranya nyaris hilang, air mata mengalir deras.Ryu Jin mengetuk tombol darurat, alat kecil itu mendesis lalu meredup. Pemindaian berhenti. Isabella langsung terkulai, terengah-engah di dalam pelukan Brian.Brian menunduk, wajahnya tegang melihat kondisi Isabella.“Kau hampir membunuhnya,” desisnya pada Ryu Jin,
最終更新日 : 2025-09-26 続きを読む