"Perjanjian adalah perjanjian Laura. Dan aku tak suka pelanggaran sekecil apa pun itu.” Suara Brian terdengar begitu marah di seberang sana.Tanpa mendengar alasan Laura lagi, Brian mengakhiri panggilan. Tangan Laura gemetar, masih menggenggam ponselnya. seluruh rasa berkecamuk. Ia menyugar rambutnya, dan duduk ditepi ranjang yang terasa jauh lebih dingin dari sebelumnya. “Astaga, aku ini sebenarnya tengah melibatkan diri dengan siapa? Dia ... kejam sekali,"Sementara itu, di balik jendela kabin jet pribadi yang senyap. Suara deru mesin hampir tak terdengar, digantikan keheningan yang mencekam. Brian duduk tenang di kursinya, satu kaki disilangkan, satu tangan memegang gelas kristal berisi scotch tua yang nyaris tak tersentuh.Lucas melangkah masuk dari ruang kabin, membawa tablet hitam.“Tuan,” ucapnya pelan, menunggu izin bicara lebih lanjut.Brian tak menoleh. “Apa yang kau dapat?”Lucas menaruh tablet di meja lipat, layar menampilkan log aktivitas panggilan Laura.“Nyonya meneri
Last Updated : 2025-08-01 Read more