Langkah Kirana terasa berat saat ia melangkah keluar dari taksi. Tangannya menggenggam erat tas kecil di dada, sementara matanya celingukan, memastikan tak ada wajah yang ia kenal di sekitar. Di hadapannya, berdiri sebuah hotel berbintang lima dengan lobi mewah berlampu kristal yang menyilaukan. Pintu otomatis terbuka dengan desisan lembut, seakan mengundangnya masuk. ‘Kirana … apa yang kau lakukan?’ batinnya bergolak. Nafasnya memburu, campuran rasa takut, bersalah, tapi juga ada gairah liar yang tak bisa ia redam. Ia melangkah masuk, heels-nya beradu dengan lantai marmer, menghasilkan bunyi yang terdengar begitu jelas di telinganya. Di sudut lobi, seseorang sudah menunggu. Adrian. Pria itu berdiri dengan setelan jas kasual warna abu-abu, dasi dilepas, kancing atas kemeja dibiarkan terbuka. Senyum khasnya langsung menyambut, seolah tak ada yang lebih alami selain menunggunya di sini. Kirana menelan ludah, tubuhnya menegang. “Kau benar-benar gila. Kalau ada yang melihat ki
Last Updated : 2025-09-24 Read more