Pagi sudah menjelang. Cahaya keemasan yang lembut dari Paris menyusup masuk melalui celah gorden, mewarnai kamar suite dengan hangat. Laura berdiri di depan jendela, perlahan membuka gorden. Menara Eiffel tampak menjulang tinggi di kejauhan, diselimuti kabut tipis pagi hari. Pemandangan itu menenangkan, terasa seperti hadiah terindah yang bisa mereka dapatkan. Max menghampirinya dari belakang, melingkarkan lengannya di pinggang Laura, mencium aroma shampoo di rambutnya. “Selamat pagi, Istriku,” bisik Max, suaranya kini tenang, lembut, dan penuh rasa memiliki. “Selamat pagi, Suamiku,” balas Laura, memejamkan mata, menikmati kehangatan dan rasa aman yang diberikan Max. “Aku tidak tahu apakah aku bermimpi. Semuanya terasa terlalu damai setelah aku membuka kedua mata di pagi hari.” “Ini bukan mimpi, Sayang. Ini kenyataan kita,” ujar Max, membalikkan tubuh Laura agar menghadapnya. Ia menangkup wajah Laura, mengusap bekas kelelahan yang tersisa. “Aku janji, hanya ada kedamaian setelah i
Last Updated : 2025-10-14 Read more