Aroma bawang putih tumis yang baru saja masuk ke minyak panas memenuhi dapur sederhana rumah Armand. Cahaya matahari pagi masuk dari jendela, menimpa wajah Laura yang tengah sibuk memotong sayur. Tangan mungilnya bergerak hati-hati, sesekali berhenti untuk memastikan potongannya rapi.Ia ingin membuktikan sesuatu, bahwa ia tidak hanya menumpang, tapi juga bisa berguna. Laura tahu betul, kehadirannya di rumah ini hanyalah sementara. Ia mengulang itu berkali-kali di dalam hati. “Kalau aku bisa membantu, mungkin Tante Ratna akan sedikit lebih hangat,” ujar Laura lirih.Namun sejak ia bangun subuh tadi, Ratna hanya menatapnya datar, dingin seperti biasa. Ratna sibuk mengatur piring dan sendok, tapi sesekali menoleh ke arah Laura dengan sorot mata yang sulit dibaca.“Jangan potong terlalu besar,” suara Ratna terdengar pelan, tapi menusuk.“Iya, Tante,” jawab Laura cepat. Ia tersenyum kecil, berusaha menahan rasa kikuk.Dapur pagi itu hening, hanya ada suara pisau dan wajan yang sesekali b
Last Updated : 2025-09-10 Read more