Laura mendorong Max ke ranjang. Pria itu terjatuh duduk di tepi kasur, sementara Laura berdiri di hadapannya, menatap dengan mata penuh bara. Jemarinya meraih rambut Max, menarik wajah itu mendekat, memaksanya menatap dari bawah.“Aku lelah selalu jadi orang yang menunggu kasih sayang. Sekarang giliranku membuatmu bertekuk lutut.”Max mengangkat wajahnya, menahan pandangan Laura. Ada tantangan di sana, tapi juga keterpukauan. “Kau tidak sadar apa yang telah kau lakukan, Laura.”Laura tersenyum samar. “Aku tahu. Dan aku akan melakukannya sampai kau tidak bisa melupakannya.”Ia menunduk, mencium Max lagi. Tapi kali ini, ciuman itu tidak hanya penuh luka, ada kekuasaan, ada klaim. Laura duduk di pangkuan Max, membuat pria itu mundur ke atas ranjang. Posisi mereka berubah, Laura kini di atas, tubuhnya menekan tubuh pria itu, mengunci pergerakannya.Setiap kali bibirnya meninggalkan bekas, Laura berbisik di telinga Max. “Tanda ini punyaku.”Max merasakan setiap sentuhan itu seperti api ya
Last Updated : 2025-08-22 Read more