All Chapters of Gadis Pelayan Pemuas Tuan Mafia: Chapter 111 - Chapter 120

Sore yang indah, meski cuaca dingin tak mengurangi kebahagiaan Esperanza yang sedang melewati masa buruk yang segera pudar dimakan waktu. Kekasih baru, Dante, memberikan semua dibutuhkan termasuk cintanya yang posesif. Setiap malam pria itu selalu ada di sisinya membangkitkan semangat dan gairah hidup lagi. Kini dia memilih tinggal bersamanya daripada murung sendirian di apartemen mewah, merusak barang tanpa bisa mengendalikan emosi. Dering gawai membuyarkan lamunan, panggilan dari supir Bernie. "Ada apa meneleponku? Di sini aku sudah lebih baik, dan jangan menggangguku kembali bila tak ada sesuatu yang penting!" gerutunya sebal. "Maaf Nona, aku senang mendengar kabar baik-baik saja di sana, tapi apa kau sudah mendengar tentang musuhmu belakangan ini?" tanya Bernie hati-hati menjaga perasaan majikan. "Uhm... memang ada apa?" Esperanza balik bertanya. Beberapa hari ini dia sibuk bersama kekasih barunya tak mau memikirkan hal menegangkan mempengaruhi jiwanya sedang rapuh akib

Malam menjelang di Milan bertaburan cahaya lampu terang. Dua sejoli yang terus mengumbar kemesraan di atas ranjang mulai kelelahan. Dante memeluk kekasih yang kini tinggal serumah dengannya. Esperanza membelai dada tegap dengan jemarinya betapa dia menikmati suasana romantis usai bercinta. "Sayang, aku ingin bertanya soal kematian pelacur di klub malam di Paris. Apa kau yang melakukannya?" Dante mengusap punggungnya, dan berkata, "Semua akan aku lakukan hanya untuk membahagiakanmu, sayang!" Termasuk menghabisi orang-orang melukai hati kekasihnya. Cintanya berubah posesif, dan membahayakan nyawa setiap pria yang berani mendekati gadisnya lagi. "Yang ku inginkan kau senang bersamaku, dan hubungan kita sampai pelaminan." Mantan istri Leonardo terperangah menatap pria yang sungguh mencintainya. Dia belum lama bercerai, dan seseorang ingin menikahinya lagi. "Bagaimana besok pagi kita pergi ke kantor catatan sipil saja?" desak Esperanza Dolores sudah tidak sabar lagi. Bukan hanya

Di ruang kerja Dario Constanzo, Lawrence membuka pertemuan penting secara langsung Tuan Muda berada di Paris, dengan Don Riccardo dan Don Marco Brando di mansion. Bersama mereka, Damien dan Fabio melaporkan hasil penemuan tadi malam usai berkencan dengan gadis klub malam, Amanda. Di layar lebar, Leonardo hadir bersama Luis Santiago dan Master Anthony menyapa mereka. Sebuah video conference membahas keselamatan pewaris Dario Constanzo dan sepupunya, Duncan McCarthy. "Apa benar yang dikatakan pengawalmu?" Leonardo bertanya ke Don Riccardo, yang mengetahui loyalitas anak buahnya dipertaruhkan malam ini. "Kesetiaan Fabio tak diragukan lagi, yang menghabisi mantan tunanganmu, Fiona Giulia, bersamaan saat kau menghancurkan musuhku, Fransesco!" Wow-! Semua terkejut mendengar jawabannya. Ulah Fiona menyuap ke penculik Arabella, dibalas langsung tanpa ampun lagi oleh Fabio malam itu juga atas perintah Don Riccardo. Jasadnya tak pernah ditemukan sampai sekarang. Don Stefano Giul

"Brengsek! Kau ada di mana sekarang? Sudah siang, tapi kau belum bangun juga!" teriakan Leonardo di gawai membuyarkan jam tidur Luis Santiago. "Okay! Okay! Aku menyusul ke rumah sakit sekarang!" sahutnya setengah mengantuk. Semalaman mengejar pelaku, dan paginya, sibuk bercumbu rayu dengan gadis cantik. Scarlett memeluknya erat, enggan ditinggalkan Luis lagi. "Jangan pergi, sayang. Aku masih rindu padamu!" pintanya manja. Kecupan lembut Luis mendarat di kening kekasih. "Aku akan kembali, setelah menjenguk kawan di rumah sakit." Bergegas berpakaian, pergi meninggalkan apartemen Scarlett. Dalam setengah jam tiba di kamar perawatan sepupu Leonardo. Kondisi pasien terlihat sudah membaik, dan sedang mengobrol didampingi Master Anthony. "Hey, sorry, aku telat!" sapanya riang merasa tugasnya telah selesai, dan pagi tadi bercumbu mesra dengan gadisnya. Plak-! Leonardo menepak kepala sahabatnya."Kemana saja kau semalaman menghilang?" mengomel sebal. "Sorry, bro, sorry! Semalam l

Di sebuah hotel di Milan, Leonardo dan Anthony cepat bergegas menemui seorang informan sesuai ucapan Damien di telepon. Mereka baru kembali ke mansion tadi sore tadi, namun tengah malam harus pergi setelah mendengar berita penting dari pengawal Don Riccardo. "Di mana gadis itu?" tanya Leonardo di selasar hotel di lantai tiga. Damien menoleh ke kamar tak jauh dari mereka, "Di dalam sana bersama Fabio. Gadis Asia diselundupkan oeh Jean Clayton dan dijual Dante Gallardo sebagai seorang prostitusi di klub malam miliknya." "Ayo, Leon, kita temui dia!" Anthony tidak membuang waktu. Mengetuk pintu dua kali, Fabio membuka pintu kamar. "Selamat datang, Tuan Leonardo dan Master!" mengangguk hormat pada mereka. Sang mafia memandang gadis muda berpakaian pelayan, bukan penjaja cinta seperti sebelumnya. "Hai, aku Leon, siapa namamu?" tanyanya menaruh iba. "Amanda, Tuan," menjawab dengan gugup, melirik ke pengawal menyelamatkan dari neraka klub malam. Eh, Tuan Fabio yang membawaku perg