"Sial-sial-sial-sial ...! Kenapa di dunia ini harus ada laki-laki seperti Brayan. Egois, serakah, playing victim. Semuanya. Tahu begitu, dulu aku tidak akan memilihnya untuk menjadi suamiku." Key terus mengomel panjang kali lebar di sepanjang perjalanan menuju ke lantai bawah. Tujuan sih belum tahu akan ke mana, yang penting sekarang jalan saja dulu. Urusan ke mana, nanti dia pikirkan lagi. Pokoknya sekarang dia cuma mau enyah dari hadapan suaminya. Terlalu lelah hatinya jika terus berada di dekat laki-laki yang tak punya pendirian itu. Setibanya di bawah, ia pun segera mengeluarkan ponselnya dan berniat untuk menghubungi laki-laki yang tadi meneleponnya. Pak Hendra, Ayahnya Lisa. Ya, berhubung dia tidak punya tempat untuk pulang, lebih baik dia kembali ke rumah Lisa saja, pikirnya. Hitung-hitung, untuk mencari tahu, apa saja yang keluarga mantan pegawai perusahaannya itu bicarakan saat di belakangnya. Namun, baru saja Key hendak mendial nomor Pak Hendra, sebuah panggilan mas
Terakhir Diperbarui : 2025-08-09 Baca selengkapnya