All Chapters of Menjadi Selingkuhan Suamiku : Chapter 21 - Chapter 30

61 Chapters

Situasi Macam Apa Ini?

Key duduk sembari terus menatap ke arah gedung tinggi yang ada di depannya. Memainkan tangan Lisa demi menghilangkan rasa gugupnya yang kian membuncah. Itu kantor milikinya, tapi rasanya seperti neraka bagi dia yang masih terjebak di dalam tubuh sang pelakor. Kalau saja raganya bukan raga Lisa, melainkan raga perempuan lain, mungkin ia tidak akan se-nervous ini. Terlebih saat mengingat bagaimana dulu ia dan Lisa berseteru di depan semua karyawan, ia yakin, para karyawannya belum amnesia dengan kejadian itu. 'Bagaimana jika saat mereka melihatku, aku justru di perlakukan kasar. Diserang seperti saat Elena menyerangku waktu itu? Astaga, aku bisa mati di sana.' Key membuang napas kasar. Bersamaan dengan kekhawatiran Kayla, Brayan pun sudah kembali ke mobil. "Maaf ya aku lama. Nih, untukmu." Brayan menyodorkan sekaleng coffee dingin yang baru saja ia beli dari mini market kepada Lisa. "Terima kasih, Mas." Key memasang raut wajah datar di wajah selingkuhan suaminya itu. Melihat

Last Updated : 2025-08-23

Terbongkar

"Perkenalkan, ini Lisa, calon istri saya," ucap Brayan santai. "What?!" Elena dan semua yang mendengar pengakuan Brayan terkejut luar biasa. Mereka sampai ricuh dan saling lihat satu sama lain. Tak terkecuali Rava. Pria berjas abu-abu itu bahkan sampai tak mengedipkan matanya sejak dari Key melangkah naik ke atas panggung dan berdiri sembari tersenyum manis di sisi sang CEO. 'Lisa? Dia akan menikah dengan Pak Brayan? Bagaimana bisa? Semalam aku baru bertemu dengannya dan dia tampak baik menyambut kedatangan dan niat baikku. Apa itu semua hanya sandiwaranya untuk menutupi perselingkuhannya selama ini?' Tangan Rava menggenggam erat. Dengan penuh kekecewaan, ia pun berbalik dan langsung berlalu, keluar dari ruangan itu. Entah ke mana ia akan pergi? Yang jelas, ia ingin meluapkan kekesalannya terlebih dahulu sebelum melanjutkan acara tersebut. Begitu menyesakkan, saat melihat pengkhianatan yang Lisa lakukan di depan matanya. Bagaimana tidak, selama ini ia telah berjuang hab

Last Updated : 2025-08-24

Kecurigaan Elena

"Kamu?" tanya Key tak percaya. Rava menyorot tajam dan penuh kebengisan ke arah wajah Lisa. Punggung perempuan itu tampak masih menempel di dinding lift, dengan kedua tangan yang berada dalam cengkeraman tangan sang pacar. "Tolong jelaskan kepadaku, Lisa. Apa maksud dari semua itu tadi?" tanya Rava sembari menggigit gigit. Geram. "Rava, sakit. Tolong lepasin," mohon Kayl "Sakit katamu, hah? Sakit mana dengan hatiku, hmm? Bertahun-tahun aku berjuang, hanya untuk bisa melamarmu suatu hari nanti, tapi apa yang aku dapat? Kau malah mau menikah dengan Pak Brayan?" "Ini tidak seperti yang kamu bayangkan, Rava. A—aku ...." Key mencoba untuk menjelaskan tapi terhenti. "Tidak seperti yang aku bayangkan bagaimana? Jelas-jelas tadi Pak Brayan bilang, jika kalian akan segera menikah. Apa kau mau bilang jika itu hanya lelucon saja?" Kayla menggeleng dengan kepala yang menunduk. Ia benar-benar bingung dengan situasi ini. Bagaimana cara menjelaskan kepada laki-laki yang ada di depannya

Last Updated : 2025-08-26

Rumah

"Iya, rahasia. Kamu dan Brayan pasti punya rahasia kan yang tidak Kayla tahu. Ngaku kamu!" Elena terus maju sedang Key mulai mundur perlahan. "Tidak ada rahasia apa-apa, Mbak. A—aku ...." "Tega banget ya kamu sama Kayla. Salah apa Kayla sama kamu? Jawab!" Elena terus mendorong pundak Lisa hingga membuat Kayla takut. Selama ini, Key tidak pernah melihat asisten pribadinya bersikap seperti itu kepada orang lain, apalagi kepadanya. Mungkin karena Elena sudah benar-benar muak melihat Lisa yang sampai hati merebut suami sahabatnya. "Mbak ... tahan dulu. Aku benar-benar tidak menyimpan rahasia apa pun dari Ibu Kayla. Kalau Mbak marah karena go public kami hari ini, Mbak sebaiknya tanyakan ke Mas Brayan. Ini semua atas kemauan Mas Brayan, bukan aku. Sumpah." Elena menghentikan langkah kakinya dan menyunggingkan senyum sinis kepada Lisa. Untuk kali ini, ia sedikit setuju dengan kata-kata sang pelakor. Memang benar, dalam setiap hubungan perselingkuhan, acap kali yang menjadi sasar

Last Updated : 2025-09-01

Kayla Or Lisa?

Bruk! Rava melempar sembarang kunci motornya hingga menimbulkan bunyi yang begitu keras. Menghempaskan tubuhnya ke atas kasur tanpa dipan itu dengan begitu saja. Dirinya benar-benar tidak habis pikir jika ia akan bertemu dengan Lisa tapi bukan sebagai pasangan kekasih, melainkan sebagai karyawan dengan calon istri atasan. 'Hah, kehidupan macam apa ini? Kenapa semuanya harus seperti ini? Benar-benar keterlaluan kamu Lisa!' Rava melampiaskan kekesalannya dengan berteriak keras di dalam kamar kosnya yang hanya berukuran empat kali empat tersebut. Sementara di tempat lain, Lisa tengah duduk termangu di depan cermin kamarnya. Kamarnya yang selalu ia gunakan setiap kali akan berangkat ke kantor. Masih sama seperti dulu, tak ada yang berubah. Pakaiannya, kosmetiknya, tas-tas branded-nya. Bahkan foto-foto dirinya bersama Brayan pun masih terpajang di dinding kamar itu. "Kau mau mandi?" Brayan datang dan langsung mengecup lembut pipi Lisa dari arah belakang. Key tersenyum pelan.

Last Updated : 2025-10-04

Siapa Kamu Sebenarnya?

"Kau ...." Brayan menghentikan kata-katanya. Terus menatap Lisa dengan tatapan tidak terputus. Mulai merasa ada yang tidak beres di antara dirinya dengan sang selingkuhan. Dan ia harus mencari tahunya sendiri. "E ... iya, kau sedang ada di rumahku. E ... maksudmu, rumah Kayla. Iya ...." "Sejak kapan? Kok, aku tidak sadar ya Mas?" tanya Lisa yang tidak tahu apa-apa dengan apa yang terjadi selama sepekan ini. "E ... kau mabuk berat waktu kita di hotel. Jadi, aku membawamu ke sini." Bohong Brayan. Dahi Lisa bertaut bingung. Memperhatikan lekat-lekat wajah laki-laki tampan yang ada di depannya itu. Melihatnya dengan tatapan menuntut. Dan Brayan cepat menyadari kebingungan selingkuhannya. Ia pun segera memegangi kedua lengan Lisa dan berkata, "Kayla kecelakaan, dan dis sudah meninggal dunia." "HAH!" Lisa terkejut dan langsung menutup mulutnya dengan cepat. Membeku sejenak di tempatnya berdiri seperti patung. Tak beda, Brayan juga terdiam dengan pandang yang terus tertuju ke

Last Updated : 2025-10-09

Lisa Sebenarnya?

Pesanan mereka tiba. Lisa pun segera menyantapnya dengan santai tanpa rasa ragu-ragu sedikit pun. Ia bahkan tampak lahap dan sangat menikmati. Begitu tenang tanpa perasaan takut sama sekali. "Kau menyukainya?" tanya Brayan. "Eum ... ini enak. Seperti biasa. Hanya saja ...." Lisa menghentikan kata-katanya. "Hanya saja kenapa?" tanya Brayan cepat. "Mas memesannya cukup banyak." Lisa menunjukkan meja dengan lirikan matanya. Brayan pun segera mengalihkan pandangannya ke arah makanan-makanan itu. Benar, ternyata dirinya memesan makanan berbahan dasar seafood dalam jumlah yang cukup banyak. Kenapa ia tidak menyadarinya? "He-he-he, maaf ya? Aku tadi terlalu bersemangat dalam mengajakmu makan. Jadinya tidak sadar, kalau sampai memesan sebanyak ini." Brayan membuat alasan yang cukup masuk akal. "Tidak apa-apa, Mas. Lagian aku suka semua menu di restoran ini." Lisa mengelus lembut punggung tangan Brayan dan tersenyum. Seketika pikiran laki-laki itu kembali ricuh. Ia semakin tida

Last Updated : 2025-10-13

Selamat (Selamat Tinggal)

"Kenapa? Kau kaget? Heh!" Rava tertawa getir. Ada kepiluan yang terselubung di dalam sikap santainya. "Mau apa lagi kamu ke sini? Bukannya kita sudah putus ya?" Lisa langsung bersedekap dada angkuh. Membuang pandang ke arah lain, tidak mau melihat kepada lawan bicaranya. Yah, memang seperti itulah karakter aslinya setiap kali bertemu Rava. Dan itu sejak ia mengenal dan berselingkuh dengan Brayan. Rava melangkah maju. Lebih mendekat dan langsung menatap lekat-lekat wajah perempuan yang dulu sangat mencintainya itu. "Selamat ya sekali lagi," ucapnya. Lisa terperanjat. Segera ia toleh wajahnya ke arah Rava. "Selamat?" tanyanya. Ia masih belum paham dengan apa yang laki-laki sederhana itu bicarakan. Tentu saja, sebab yang go public bersama Brayan kemarin bukan dirinya, melainkan Kayla. "Iya, selamat? Kau kan mau menikah dengan Pak Brayan." "Pak—Pak Brayan? Maksud kamu apa sih?" Lisa masih belum mengerti. "Sudahlah Lisa. Kau tidak perlu berpura-pura tidak mengerti seperti ini.

Last Updated : 2025-10-13

Masalah Baru

Dengan perasaan panik, Lisa dan Bagas pun segera menuju ke lokasi yang disebut oleh orang tak dikenal tadi di pesan. Dengan menggunakan sepeda motor Bagas, mereka pun tiba di sana dan langsung disambut oleh empat orang laki-laki bertubuh besar dan berpenampilan seperti preman. "Mana ayah saya?" tanya Lisa to the point. "Ow, santai," ucap salah seorang dari mereka. Ia menatap Lisa dari ujung kaki sampai ujung kepala. Lidahnya terus ia mainkan dengan tatapan yang penuh hasrat kepada perempuan itu. "Kau putrinya?" tanya pria itu lagi. . "Sudah, jangan banyak bacot. Mau kalian apa?" tanya Lisa lagi. Ia sungguh tak tahan berlama-lama berada di antara sekelompok pria tidak jelas itu. Aroma alkohol dari miras oplosan murahan, benar-benar membuatnya muak dan ingin muntah. "Uang. Kami mau ayahmu membayar hutang-hutangnya," jelas pria itu. Ia lalu menyuruh anak buahnya untuk mengeluarkan Hendra dari dalam mobil. Lisa tercengang mendengarnya. Ia pun kemudian mengarahkan pandang kepa

Last Updated : 2025-10-14

Kebahagiaan Brayan

"Sekarang apa, Mbak?" Bagas langsung bertanya saat mereka sudah tiba di depan rumah. "Tidak usah kamu pikirkan. Kamu tetap fokus sekolah. Kalau ada apa-apa kabari Mbak saja. Ingat, jangan macam-macam. Jangan ikut jejak Ayah. Awas saja kalau aku dengar kamu berbuat sesuatu yang melanggar hukum. Aku jeblosim kamu juga seperti Ayah." Ancam Lisa. Bagas ternganga dan tidak percaya jika kakaknua-Lisa, bisa berbicara setegas itu. Biasanya sangat cuek padanya. Membuat dirinya sedikit bingung. "Tumben Mbak bicara bener," godanya. "Memangnya selama ini aku tidak pernah bicara benar?" tanya Lisa. "Ada sih ...." Bagas tersenyum jengah. "Ya sudah, masuk sana. Belajar yang rajin." "Eum ...." Bagas bergegas masuk ke dalam rumah. Sementara Lisa, selepas adik laki-lakinya itu berlalu, ia pun segera mengeluarkan ponselnya dari dalam sling bag-nya. Membuka kotak pesan Brayan. 'Kenapa aku bisa kembali ke rumah ini lagi? Bukannya Lisa dan Brayan sudah tinggal di rumah?' Ternyata yang saa

Last Updated : 2025-10-14

1 2 3 4 5 6 7

SCAN CODE TO READ ON APP