All Chapters of Kecanduan Setelah Menikah: Chapter 31 - Chapter 40

Zoey berujar, "Semua desainer di perusahaan kita cukup bagus. Kalau kita cari desainer di Fashion Week ....""Kita nggak bisa rekrut desainer terkenal, juga nggak mau yang nggak terkenal. 'Dungu' ini bertindak sesuai caranya sendiri. Waktu suasana hatinya bagus, dia posting karyanya dan karyanya akan terjual dengan sangat cepat. Kita sama sekali nggak sempat mendapatkannya. Dengan temui dia secara langsung dan diskusi sama dia, kemungkinannya akan lebih tinggi," jelas Jerry."Lusa, pesawat kita terbang di dini hari. Besok, kalian nggak perlu masuk kerja dan persiapkan saja semuanya di rumah. Negara Swige sangat dingin, bawalah pakaian yang lebih tebal. Rencana perjalanannya akan dikirim ke kalian nanti. Kalian sudah siapkan rancangan desain yang kuminta sebelumnya?" Zayden duduk tegak dan bersandar lelah di sofa sambil menatap Harvey. Harvey melirik Zoey dan mata Zayden mengikuti arah pandang Harvey. Zoey pun segera tersadar."Su ... sudah siap," jawab Zoey dengan mulai gemetar.Seben

"Kamu sudah makan? Gimana kalau kamu makan di rumah Bibi?"Zoey dan Josephine yang menjinjing banyak tas belanjaan duduk di bangku di mal sambil minum teh susu untuk beristirahat."Nggak deh, Bu Jose. Aku harus segera pulang karena masih ada yang harus aku persiapkan."Untuk sejenak, Zoey lupa bahwa Zayden mengatakan bahwa dirinya akan pulang untuk makan malam hari ini. Waktu sudah lewat pukul delapan malam, entah Zayden menunggunya makan atau sudah makan."Ya sudah. Aku juga masih ada urusan. Kita buat janji lain kali saja!""Oke, Bu Jose." Zoey memeluk Josephine dengan penuh kasih sayang.Setelah itu, keduanya berpamitan dengan tergesa-gesa. Ketika Zoey masuk ke mobil, dia menyalakan ponselnya dan mendapati panggilan tidak terjawab dari "Suamiku". Orang itu juga mengirimkan pesan di LINE.[ Kapan kamu pulangnya? ]Zoey pun terkejut dan segera menelepon balik."Maaf, tadi aku ketemu kenalanku di mal dan mengobrol sampai lupa waktu.""Nggak masalah. Kapan kamu pulangnya?""Aku pulang s

"Tindakanmu sangat tepat. Tapi kalau terjadi hal serupa lain kali, ingat untuk memberitahuku. Jangan bertindak gegabah."Zayden mengulurkan tangan dan menyeka nasi di sudut mulut Zoey.Apakah Zoey boleh mengartikan kata-kata itu sebagai "kalau ada masalah, carilah aku. Aku akan melindungimu"?Zoey membeku di tempat. Sudut mulutnya yang disentuh Zayden terasa panas. Jantungnya berdebar kencang hingga membuatnya sesak napas dan pipinya memerah. Dia tiba-tiba merasa Zayden sangat lembut dan benaknya menjadi kosong."Aku naik untuk mandi dulu." Zayden mengelus kepala Zoey, lalu meninggalkan meja makan.Zayden mengelus kepalanya .... Zoey sudah sepenuhnya terpana. Matanya bergerak mengikuti kepergian Zayden hingga Zayden masuk ke kamar.Kemudian, Zoey menghela napas panjang dan mencubit pipinya. Dia bukan sedang bermimpi. Tidak ada seorang pun yang pernah memberitahunya, "Jangan takut, ada aku di sini."Namun, kata-kata Zayden barusan sudah menyiratkannya. Zoey pun melanjutkan makan sambil

Suara itu begitu nyaring hingga Zoey juga bisa mendengarnya dengan samar."Bukankah sudah saatnya kamu turunkan kakimu?" tanya Zayden.Mendengar itu, Zoey segera berbalik dan membenamkan dalam-dalam kepalanya ke dalam selimut. Ternyata Zayden sedang menunggunya bergerak! Kenapa ini terkesan seperti dia yang ingin berpelukan dengan Zayden!Zayden menghela napas pelan, lalu dengan hati-hati mengangkat selimut dan tidak lupa merapikannya kembali agar bisa menutupi ruang kosong di belakang Zoey. Kemudian, terdengar dia berjalan keluar dan suara air mengalir dari kamar mandi.Zoey tidak tahu apa yang Zayden lakukan hingga butuh hampir setengah jam untuk keluar dari kamar mandi....Zayden terlebih dahulu turun. Setelah itu, Zoey baru perlahan-lahan bangkit dan membersihkan diri. Ketika turun ke ruang tamu di lantai satu, dia mendengar suara obrolan di ruang tamu. Setelah memperhatikan dengan saksama, itu ternyata adalah Josephine!Zoey mengira dirinya salah lihat. Sampai berjalan mendekat,

"Kenapa kamu begitu ngotot mau aku jadi istrimu?" Zoey tidak memiliki apa-apa, baik itu uang maupun latar belakang keluarga. Dia hanyalah seorang desainer biasa yang sama sekali tidak pantas mendampingi Zayden. "Aku nggak punya kesan buruk terhadapmu. Masalah perasaan, kita bisa memupuknya secara perlahan." Zayden mengaitkan kalung itu, lalu menopangkan kedua tangannya di kursi dan memandang Zoey melalui cermin. Zoey terlihat bagaikan siluman rubah yang sangat menawan. Dia memiliki wajah yang bisa langsung membuat orang jatuh cinta pada pandangan pertama, rambut pirang yang indah, mata bulat yang jernih, dan bentuk tubuh yang sempurna. Sangat sulit bagi orang lain untuk tidak menyukainya."Aku sudah melakukan kesalahan dan harus bertanggung jawab. Jadi, kalau kamu nggak suka, aku juga nggak akan paksa," tambah Zayden.Zoey tahu apa yang dimaksudnya dengan "tidak memaksa". Wajahnya langsung memerah. Dia bertanya, "Memangnya kamu nggak takut aku ini cuma orang yang mau tipu uang dan