All Chapters of Terperangkap Cinta Tuan Muda Dingin : Chapter 61 - Chapter 70

“Saya mengerti Nona.” Sinta meletakkan ponselnya kembali setelah mendapatkan kabar keberadaan Helena. Seharian ia cemas karena seharian tidak ada kabar bahkan Helena tidak bisa dihubungi.“Dia di mana?” Pratama yang duduk tidak jauh dari tempat berdiri Sinta lantas berdiri, ia pun sama cemasnya dengan Sinta karena tidak mendapatkan kejelasan di mana Helena yang tiba-tiba tidak bisa dihubungi.Sinta mendesah pelan, ia menatap Pratama yang seperti akan melakukan perjalanan, “Tuan Pratama sepertinya akan pergi, ya?”Merapikan dasinya, Pratama mengangguk. “Ada yang harus diurus. Katakan di mana Helena, aku ingin mengucapkan selamat tinggal padanya.”Terdengar helaan kecil, Sinta mendekat pada sahabat kecil bosnya. Ia menatap Pratama dari atas sampai bawah dengan senyum misteriusBerdecak kecil, Sinta menepuk pundak pria itu pelan. “Jangan buang-buang waktu. Pergilah, setelah nona kembali, saya akan sampaikan niat Anda.”Merasa tidak sabar, Pratama mengangkat tangan, melihat jam tangan mew

Selesai dengan semua pekerjaannya, Reygan dan Fandy akhirnya bisa kembali setelah beberapa hari meninggalkan rumah. Senyum Reygan yang penuh arti masih bisa ditebak oleh Fandy meski di rumah sudah ada nenek yang siap memberinya banyak pertanyaan.“Jadi, Pak Reygan akan menemui nona Helena dulu?” tanya Fandy sekali lagi untuk memastikan.“Tentu saja, aku sudah menunggu hari ini,” katanya menatap bunga mawar merah di tangannya, “tidak akan kubiarkan Pratama kembali melamar Helena untuk yang ketiga kalinya,” sambungnya kesal setiap kali mengingat bahwa Pratama satu-satunya saingannya.“Tapi bagaimana dengan nenek, beliau sudah menunggu dua hari sejak menelepon,” kata Fandy mengingatkan, “lebih baik Anda kembali ke rumah dulu, setelah itu baru–”“Siapa yang bos di sini, aku atau kau!” potong Reygan tidak menerima saran dari Fandy.Mendesah pelan, Fandy mengangguk kecil, ia membawa mobil dengan kecepatan sedang, setidaknya ia sudah mencoba untuk menasehati. Meski ditahu bahwa setelah ini,

Perlahan, Helena membuka mata, ia tersenyum kala melihat wajah yang beberapa hari ini masih selalu terbayang di pelupuk mata.“Kenapa kau datang, hah!’ katanya menolak tangan Reygan yang hendak menyentuhnya, “pergilah sebelum nenekmu menuduhku yang bukan-bukan.”Ia membenarkan sendiri duduknya, lalu menatap pria di sebelahnya dengan mata yang hendak terpejam. Helena tersenyum lebar, ia menunjuk dada Reygan dengan jari telunjuknya. “Kau itu masih muda. Sudah seharusnya mendapatkan wanita yang belum menikah.”“Helena.” Reygan menangkap jari lentik itu dan mengecupnya lembut.“Nenekku salah paham kepadamu, dia mengira–”Sebelah alis Helena terangkat, ia menarik tangannya dan menyembunyikannya di belakang. “Mengira apa?”Melihat kondisi Helena yang sudah mabuk berat, Reygan tidak berencana untuk melanjutkan obrolan mereka berdua. Ia dengan begitu cepat membawa Je;ena dalam gendongannya, membawanya keluar meski terdengar penolakan yang sempat memancing para tamu yang lain. “Diamlah, sebel

“Jangan asal bicara. A-Aku tidak mungkin rindu pada kekasih orang lain.”Helena segera menjauh dari Reygan, berdehem seraya merapikan rambutnya yang berantakan.Ia melirik pada dokumen yang sudah ditandatangani dengan hati yang lega. Impian ibunya sebelum meninggalkan dirinya bersama sang ayah.Melihat itu, Reygan mengambil dokumen tersebut dan membukanya kembali. “Kudengar kau dan mantan suamimu pergi berlibur ke luar kota. Kalian ingin merajut kisah dari awal?” Helena terkesiap, ia menelan ludah tatkala Reygan semakin memajukan wajahnya. “Apa sekarang dia menyesal karena sudah menyakitimu?” Tatapan tertuju pada bagian dada Helena yang tersingkap sedikit terdapat tanda merah di sana.Ia melepaskan kasar berkas tadi, lalu menyibak rambut Helena dengan kasar. “Apa yang kau lakukan dengannya, Helena!” Tubuh Helena membeku, ia tidak pernah menyangka jika Reygan bisa semarah itu, apalagi dengan hal seperti itu.Ia meraih tangan Helena, meminta wanita itu untuk mengakui perbuatannya s

Vincent mengusap wajahnya dengan kedua tangan. Ia menatap putrinya yang tertunduk di hadapannya dengan perasaan campur aduk.“Dia tahu kalau kau dan Topan sudah bercerai?” tanya Vincent kemudian.Ia tidak pernah menyangka jika Reygan–Pria yang selama ini menjadi panutan para pebisnis muda sampai nekat mengirim hadiah lamaran ke rumahnya.Helena terdiam, ia masih syok dengan aksi Reygan yang terlalu berani melakukan ini. Pria itu tidak tahu jika ayahnya bisa saja melakukan hal buruk pada perusahaan miliknya.“Ayah. Aku akan menegur tuan Reygan,” kata Helena, “aku akan buat dia mengerti bahwa ini tidak–”“Ayah hanya ingin tahu, apakah dia tahu bahwa kau dan Tpan bercerai, itu saja Helena.”Helena terdiam, ia belum mengatakan itu pada Reygan. Bahkan hubungan mereka saat ini bisa dikatakan tidak baik.“Ayah, percaya pada Helena. Tidak ada yang tahu hubunganku dan Topan sudah renggang,” kata Helena, “tapi mungkin saja ada yang salah paham dan menyebarkan itu diluar.”Mendesah pelan, Vincen