Segera melepaskan Topan, Helena duduk sedikit menjauh. Ia menatap pada botol minuman yang sebagiannya sudah kosong, ada juga yang isinya tumpah hingga menetes. Ia tersenyum getir mengingat kebodohannya, dengan takutnya ia berlari tanpa mementingkan segalanya.Tidak berselang lama, pintu terbuka dengan kehadiran Hani di sana. Wanita yang sore tadi menemuinya, terlihat lebih khawatir darinya. Ia berlari, mendekati Topan dan menanyakan kondisinya.“Kau baik-baik saja, kan?” tanya Hani yang masih bisa didengar Helena dengan jelas, “bertahanlah, aku akan membawamu kembali.”Hani melirik Helena yang seperti tidak terganggu dengan mereka berdua, tetapi tetap saja Hani merasa bahwa Helena keras kepala dan tetap memaksa Topan untuk meninggalkannya, “Bukankah sudah kukatakan, Topan tidak menyukaimu, kenapa masih memaksanya?”Tidak ingin memperkeruh keadaan, Helena lantas mengangkat bokongnya, ia membawa tas miliknya dan melangkah menjauh. Namun, sebelum ia benar-benar pergi, ia menengok ke bela
Terakhir Diperbarui : 2025-10-20 Baca selengkapnya