Leon menarik pergelangan tangan Ana hingga membuat gadis itu terjatuh ke dalam pelukannya. Leon menatap Ana dengan tatapan sayu. Jantungnya berdetak lebih cepat. Ana mengerjap, mengamati wajah Leon yang seperti sedang menahan sesuatu. Ana menatapnya dengan lembut dan ketulusan. “Istirahatlah, Tuan,” imbuhnya bernada lembut, tak mengira jika Leon berada dalam pengaruh sisa ramuan yang mengalir di tubuhnya. Leon merasa nyaman, matanya terpejam ketika memeluk wanitanya. “Ana,” suaranya serak, menahan gejolak mati-matian. Namun dalam posisi yang teramat dekat itu, pertahanan diri Leon runtuh. Ketika Ana menggeser tubuhnya untuk menarik selimut, Leon memeluknya dengan begitu erat seolah tak mengijinkan gadis itu pergi. Tatapan mereka bertemu, dalam. Leon menatap belah bibir merah muda milik istrinya. Ia menurunkan pandangannya tepat pada area itu—yang tampak menggodanya. Ana hanya bergeming ketika Leon mulai memagut bibirnya dengan lembut. Leon menyadari satu hal. Pertahanan dirinya
Terakhir Diperbarui : 2025-11-09 Baca selengkapnya