Davina terdiam, bibirnya kelu, jantungnya berdetak tak karuan. Foto-foto itu berserakan di lantai, potret dirinya bersama seorang pria. Senyum, sentuhan, dan kedekatan yang tidak seharusnya ada.Arsa berdiri di hadapannya dengan rahang mengeras, sorot matanya menyala penuh amarah. Urat di pelipisnya menegang, suaranya pecah saat akhirnya ia bersuara.“Selama ini, ini yang kamu lakukan di belakangku, Davina?!”Davina mundur setapak, tubuhnya gemetar. “Arsa, aku bisa jelaskan..,"“Jelaskan apa?!” bentak Arsa, menunjuk ke arah foto yang bertebaran di lantai. “Jelaskan bagaimana istri yang selama ini aku percaya, istri yang aku bela mati-matian, ternyata tidur dengan sahabatku sendiri?!”Air mata Davina tumpah, ia menutup mulutnya dengan tangan. “Arsa, aku khilaf aku.."“Jangan sebut kata khilaf! Berapa tahun kamu khilaf Davina?" potong Arsa, suaranya berat, penuh luka. “Kamu pikir aku buta? Andres, dokter yang aku percayai menjaga kesehatanmu, yang aku izinkan masuk ke dalam lingkaran ke
Terakhir Diperbarui : 2025-09-13 Baca selengkapnya