Raisa mengenakan pakaian rumah, rambutnya acak-acakan. Tatapan matanya yang dingin tidak setajam biasanya, kali ini terlihat sedikit lesu, seolah-olah dia sudah begitu sibuk bekerja hingga kehilangan seluruh energinya."Anda baru pulang, Pak?"Bravi berkata dengan dingin, "Kau juga belum tidur?""Sebentar lagi. Selamat malam, Pak." Setelah menjawab, Raisa melambaikan tangan, menutup pintunya, dan kembali ke ruang kerja.Ruang kerja itu memiliki empat layar yang penuh dengan kode-kode, yang membuat matanya terasa lelah.Raisa awalnya berencana untuk melanjutkan sambil makan, tetapi setelah berpikir sejenak, dia kembali ke ruang tamu untuk fokus pada camilan tengah malamnya.Dia tak bisa berhenti memikirkan Bravi, yang ekspresinya selalu dingin.Karena kerja sama mereka yang bertujuan untuk mengganggu Kevin, serta makan malam mereka bersama sebelumnya, hubungan mereka menjadi sedikit lebih dekat.Itulah mengapa tadi Raisa menyapanya terlebih dahulu.Dulu, Raisa paling hanya akan mengangg
Magbasa pa