Siang itu, benteng tampak sibuk. Langit abu-abu, aroma logam dan debu memenuhi udara. Lin Yue berjalan di antara tumpukan peti besar bersama dua pengawalnya. Setiap langkahnya bergema pelan di lantai batu, menimbulkan kesunyian yang menekan. Di belakangnya, Komandan Han dan beberapa perwira logistik mengikuti dengan wajah tegang. “Buka satu per satu,” perintah Lin Yue tenang. Satu peti dibuka. Isinya karung beras, minyak, dan bahan logistik lain — semua tampak normal. Namun Lin Yue menatapnya agak lama. Ia mengambil segenggam beras, menatap warnanya… lalu tersenyum samar. “Beratnya beda,” ujarnya pelan. “Karung ini ditimbang tiga puluh kati, tapi isinya dua puluh tujuh.” Perwira logistik buru-buru menunduk. “M-mungkin keliru dalam pencatatan, Jenderal.” “Keliru?” Lin Yue menatapnya tajam. “Keliru tidak menimbulkan segel kerajaan yang terhapus.” Semua terdiam. Ia mengangkat potongan kertas segel yang menempel di salah satu peti — setengah lambang kerajaan, setengah lag
Last Updated : 2025-10-10 Read more