Bab 34. PENGAKUAN YANG MEMBUAT TERTAWA “Calon istri Raden Mas Wijaya Kusuma? Ha ha ha ha…. sepertinya kamu pungguk yang merindukan bulan. Orang kampung, kalau berbicara itu yang betul dan jangan suka membual. Kalian tidak diijinkan masuk ke kotaraja, jika niat kalian ingin mengacau. Sebaiknya kalian kembali ke asal kalian, kami tidak mengizinkan kalian masuk, pergilah,” kata prajurit itu dengan nada penuh dengan sindiran sambil mengibaskan tangannya dengan wajah mengejek. Nimas Ayunina sebagai seorang wanita, tentu saja sangat sedih, ketika mendengar perkataan prajurit itu. Kini harapan hidupnya hanya di tangan Raden Mas Wijaya Kusuma, akan tetapi, jika dia tidak diizinkan dengan calon suaminya, maka masa depannya akan semakin tidak jelas. Tidak mungkin dia kembali ke kadipaten Kabumian setelah perampokan yang membuat ayahnya mati dengan tragis. Jaka Tole yang melihat wajah nimas Ayunina yang memucat segera menengahi. “Maaf prajurit, kami memang
Terakhir Diperbarui : 2025-10-25 Baca selengkapnya