Semua Bab Istri Kontrak Tuan Genosie (INDONESIA): Bab 31 - Bab 40

"Kebohongan adalah kunci untuk menghancurkan kepercayaan. Kau sudah melakukannya, tetapi bodohnya ... aku tak bisa membencimu." -Mike-***“Tuan, maaf membangunkan Anda. Aku menemukan keberadaan Nyonya Muda dan kau pasti tak akan mengira di mana dia berada sekarang,” ujar Greg yang tampak tergesa hingga terpaksa mengusik mimpi indah Mike.Mike bangkit dan dibantu Greg, menggeser tubuh sehingga bobotnya berpindah dari ranjang ke atas kursi roda. Dia bergegas menekan tombol pada kursi roda, menuju ke kamar untuk mengambil senjata. Sementara itu, Greg tetap bicara memberikan informasi tentang di mana Angie berada sekarang.Gerakan Mike terhenti kala mendengar sebuah nama yang disebutkan oleh sang pengawal. Jordan Fall, Mike sudah menduga sejak awal, meski tak yakin. Itulah mengapa dia hanya berputar-putar beberapa hari ini, karena dia tak bisa menerima kenyataan andai Angie benar berada di kediaman pria itu.“Kita tidak jadi mencarinya, Greg,” ujar Mike, meletakkan kembali Glock Meyer m

"Nyawa ini sudah melebur jadi satu denganmu. Jadi, apa artinya jika aku hidup, tetapi separuh diriku—kau—tak ada bersamaku? Jangan pernah pergi lagi, Ji. Atau aku akan hancurkan dunia demi membawamu kembali." -Mike- *** Satu tembakan lagi menyasar pada perut Mike. Pistol terlepas dari tangan lelaki itu. Tubuhnya limbung, mundur beberapa langkah, tetapi sifat keras kepala membuatnya bertahan, tetap berpegangan dan memaksa lututnya untuk menopang bobot tubuh yang makin berat. “Mike!” Frustasi melihat sang suami berlumuran darah dan mungkin tengah bergelut dengan malaikat maut, Angie hampir menghambur ke arah Mike andai Jordan tidak memeganginya kuat-kuat. “Lepaskan aku! Mike ...!” Mike tahu, dia bisa benar-benar kehilangan nyawa kalau nekat bertahan di sana, sementara anggota lain masih sibuk menghadapi anak buah Jordan yang terlalu banyak. Sebuah kebodohan bagi Mike, karena hanya membawa belasan pasukan, padahal musuhnya bukan orang sembarangan. “Jordan, please, lepaskan dia. Biar

“Cinta itu ajaib. Dia bahkan bisa muncul tanpa perlu alasan masuk akal. Karena Cupid pun membidik dan melontarkan anak panahnya pada siapa pun yang dia mau, sesuka hati. Bukan begitu, Mike?” –Jiji–***Angie membawa Mike ke taman setelah mendapat izin dari dokter. Menurut dokter, Mike sudah bisa beraktivitas ringan, tetapi belum mendapat izin keluar dari rumah sakit karena harus menjalani beberapa tes dan pemeriksaan lanjutan untuk memastikan kondisinya benar-benar baik.Mike, masih duduk di atas kursi rodanya, sesekali mengerang merasakan nyeri pada luka-luka di perut yang masih tertutup perban.Angie menyekanya pagi tadi bersamaan dengan perawat yang mengganti perban dan dia melihat luka Mike masih meradang. Itu sebabnya, saat mendengar Mike mengerang dan meringis, Angie dengan sigap bangkit dan menekan salah satu tombol sehingga sandaran kursi rodanya sedikit landai agar lelaki itu bisa berbaring.“Apakah kau lelah? Aku akan membawamu kembali jika–” Mike memegang tangan Angie unt

“Aku tak akan menyalahkanmu karena tak mempercayaiku. Seperti katamu, kau adalah seekor elang yang memelihara anak ular dalam sangkarmu. Namun, ular ini tak akan menyakitimu. Ular itu telah jatuh cinta pada sang elang. Aku mencintaimu, Mike. Sungguh.” –Jiji–***Mike terbelalak tak percaya dengan apa yang baru saja dia dengar. Angie, wanita yang baru saja dia serahi hatinya, kini dia ketahui adalah seorang pengkhianat.Dia tak bisa percaya begitu mudah, tetapi Angie pun sama sekali tidak menyuarakan protes atau pembelaan diri agar Mike yakin. Hal itu justru membuatnya berpikir bahwa memang benar seperti apa yang Cintya katakan.“Aku tidak menyangka kau begitu tega melakukan ini,” ujar Vivian yang masih memandang Angie dengan tatapan sayang, tetapi, Angie bisa lihat ada gurat kekecewaan dalam ekspresi wanita itu. “Lakukan apa saja yang terbaik untuk kau lakukan. Aku tak sanggup melihat gadis ini."Vivian kemudian pergi dan mengabaikan panggilan Angie yang mengiba agar wanita itu menden

"Sampai kapan aku harus menunggumu kembali, Ji. Aku merindukanmu dan sudah mencarimu sampai nyaris gila. Kembalilah... mari kita perbaiki apa yang salah dengan hubungan kita."***Satu tahun kemudian.“Bagus ... sekarang, coba kau gerakkan tungkaimu yang sebelah kiri dengan gerakan memutar,” ujar seorang wanita berseragam putih yang tengah mendampingi Mike yang kini bertumpu pada lengan dan mulai melakukan apa yang wanita itu perintahkan.Sudah satu tahun berlalu dan dia rasa, kondisinya mulai membaik meski dokter belum memperbolehkannya menggunakan anggota tubuh bawah untuk beraktivitas seperti biasa.Kursi roda tetap akan jadi teman dan dia harus terima itu, jika tidak, maka kondisinya akan jauh lebih buruk.“Tuan, maaf mengganggu. Bisakah kita bicara sebentar?” Seorang pria muda masuk ke ruang terapi, tampak tergesa.Mike mengangguk, dan perawat yang membantunya, pamit, meninggalkan Mike dengan orang kepercayaannya.“Ada apa, Greg?”“Kami menemukan keberadaan Nona Reviera di sebuah