“Aska, kau istirahat saja hari ini. Aku lanjut sendiri ke rumah,” kata Devanka begitu mereka tiba di parkiran.“Tapi, Pak—”“Tidak usah membantah. Aku tidak mau ada yang kelelahan gara-gara urusan bodoh seperti tadi. Kau perlu istirahat, aku tahu kau capek semalaman menyiapkan dokumen. Nanti ku kirim bonus, biar kau bisa refreshing, ya.” Tanpa menunggu jawaban, Devanka langsung masuk ke dalam mobilnya, meninggalkan pria muda itu yang masih menatap khawatir melihat wajah lelah sang atasan barusan.Aska hanya bisa mengangguk, menatap mobil hitam yang membawa Devanka pergi, meninggalkan area parkir kantor Perusahaan Li dengan kecepatan sedang.Sepanjang perjalanan menuju mansion, Devanka terus diam. Matanya menatap keluar jendela, pandangannya kosong menembus jalanan yang ramai. Di kepalanya, suara Li Xiu masih terngiang, jeritan, tangis, ancaman, tapi ia menepis semuanya. Ia tidak boleh goyah, atau ia akan kalah.Mobil akhirnya berhenti di halaman depan mansion. Devanka turun, menegakk
آخر تحديث : 2025-10-04 اقرأ المزيد