Via, melihat Keiran akan pergi, segera bangkita untuk menawarkan diri. "Keiran, kalau kau sibuk, aku bisa menemani Bianca di sini. Aku tidak ada jadwal besok."Keiran menoleh ke Via. Ia menghargai tawaran itu, namun ia sudah memiliki rencana lain. "Terima kasih, Via. Tapi tidak perlu," jawab Keiran, nadanya sopan namun tegas. "Sudah ada perawat yang berjaga. Dan aku juga sudah menugaskan orang untuk mengurus semua kebutuhan Bianca."Via hanya bisa mengangguk. Ia sadar kalau Keiran adalah pria yang tidak bisa dibantah.Keiran melangkah keluar dari kamar, meninggalkan Bianca, Via, dan Zee. Sebelum menghilang dari pandangan, ia melirik Bianca lagi, sebuah tatapan yang mengatakan, Aku akan mengawasimu, bahkan dari jauh.***Sebenarnya, klien barunya memang sedang cukup membuat Kieran kerepotan. Bukan hanya itu, situasi ini juga berbahaya. Klien ini adalah seorang pengusaha tambang kelas kakap yang sedang terlibat sengketa lahan besar dengan ke
Last Updated : 2025-09-09 Read more