Istana timur pagi itu dipenuhi suasana yang berat. Dari jendela ruang kerja Kaisar, cahaya mentari menembus tirai sutra tipis, menciptakan bayangan samar di dinding emas. Namun suasana hangat yang biasanya mengiringi cahaya pagi, hari itu terasa dingin dan menekan.Giandra Ishraq, dengan pakaian resmi seorang pejabat, berdiri di hadapan Kaisar. Tubuhnya tegap, namun matanya sedikit menunduk, menjaga sopan santun di hadapan penguasa tertinggi. Ia baru saja menyelesaikan penyelidikannya di harem, dan laporan itu kini harus ia sampaikan tanpa terlewat sedikit pun.“Yang Mulia,” suara Giandra terdengar tenang, meski dalam dadanya bergemuruh, “dari pengamatan saya, Selir Agung Nadine benar-benar jatuh sakit. Bahkan…” ia menahan napas sejenak, “saya sempat melihat beliau batuk darah.”Kaisar, yang duduk di singgasananya, sontak menegakkan tubuh. Alisnya berkerut dalam, kedua matanya menyipit penuh kecemasan.
Last Updated : 2025-09-23 Read more