Aroma wangi sup sarang burung walet memenuhi udara di kediaman Permaisuri. Uap tipis naik dari mangkuk giok putih, berbaur dengan wewangian melati yang dibakar di tungku perunggu. Lina Wanda duduk anggun di kursi panjangnya, jubah sutra merah marun dengan bordir phoenix emas melingkupi tubuhnya. Jemari rampingnya memegang sendok giok, mengaduk perlahan sebelum menyesap kuah hangat itu dengan penuh kenikmatan.Tiba-tiba langkah ringan terdengar. Dari balik tirai, muncul Riri Mama, dayang tua kepercayaannya, dengan sikap merendah. Wanita itu menunduk, lalu mendekatkan wajahnya ke telinga Lina, membisikkan sesuatu dengan suara sangat pelan.Alis kiri Lina terangkat sekilas. “Apa?”“Benar, Yang Mulia,” bisik Riri Mama lagi. “Kemarin, selir baru itu, Elise, mendatangi ruang kerja Yang Mulia Kaisar. Bahkan… dia menari untuknya.”Sendok giok berhenti di udara. Lina tidak langsung merespons, hanya bibirnya yang mele
最終更新日 : 2025-09-18 続きを読む