Salsa berdiri tegak, bibirnya tersenyum penuh kemenangan. “Kau masih belum melakukannya, Dalia,” ucapnya sambil menatap penuh ejekan. “Membungkuk.” Dalia menatap lurus ke arahnya. Tidak ada amarah yang tampak, hanya dingin yang menusuk. Udara di ruangan terasa semakin menekan. Hana di luar bisa mendengar setiap kata, jantungnya berdebar kesal. “Apa kau tuli?” Salsa mendesak lagi, suaranya penuh superioritas. “Sekarang aku selir kekaisaran. Kau tidak lebih dari seorang nona yang menumpang nama keluarga. Tunduklah.” Diam sejenak. Lalu perlahan, Dalia menundukkan tubuhnya. Gerakan itu elegan, tenang, tanpa keraguan sedikit pun. Dari luar, bagi Salsa, itu terlihat seperti penyerahan mutlak. Salsa tertawa puas, kepalanya terangkat tinggi. “Bagus. Itu lebih pantas. Ingatlah, mulai sekarang, aku berada di atasmu.” Dalia menegakkan tubuhnya lagi, wajahnya tetap datar. “Semoga kau bahagia dengan tempatmu sekarang,” katanya singkat, lalu berbalik dan melangkah keluar. Di luar, Hana l
Last Updated : 2025-09-15 Read more