All Chapters of Terlanjur Mengandung Benih Tuan Vir: Chapter 11 - Chapter 20

Pukul 21.00. Violet yang baru selesai mandi, sudah menggunakan baju piyama dan duduk di kursi yang berada tepat depan meja rias.Dirinya tertuju ke arah cermin, walaupun ia tidak bisa melihat, tetapi ia berusaha sebisa mungkin meraba hairdryer yang berada di atas meja yang tadi ditunjukkan oleh Ayu.Sementara, Vir yang baru saja berjalan melalui ruang kerjanya, melewati kamar Violet. Dirinya perlahan membuka pintu kamar tersebut sehingga Violet yang saat itu masih meraba mencoba mencari hairdryer sama sekali tidak mendengar kalau pintu kamarnya terbuka.Lelaki yang masih menggunakan kemeja berwarna putih dan celana berwarna hitam ia memperhatikan wanita yang berada tepat di meja rias itu.'Apa yang dicari olehnya?' batinnya.Violet yang masih meraba, tiba-tiba menjatuhkan Hairdryer tersebut ke lantai, sontak saja perlahan ia berjongkok untuk segera mengambil benda tersebut yang membuat Veer perlahan memajukan langkahnya menuju ke arah wanita itu.Violet yang telah berhasil mengambil h

"Tunggu dulu, Vikana. kau mau mencari mereka ke mana kau pun tidak tahu kan sebenarnya Jason itu ada di mana dan dikejar punya itu di tempat apa karena dia juga tidak memberitahu kepadamu."Vikana terdiam. Apa yang diucapkan oleh Mamanya itu benar, bahwa ternyata dirinya memang tidak mengetahui keberadaan Jason saat ini di mana. Jelas hal tersebut membuat pidana mengkela nafasnya lalu memijat pelipisnya Sekilas bingung akan apa yang harus ia lakukan lagi.Jane yang berada di sampingnya terus berusaha untuk menenangkan sang anak, dan meyakinkan kalau tidak terjadi sesuatu pada tunangan anaknya itu.Tak lama kemudian notifikasi pesan muncul di ponsel vikala sontak pandangan mereka Langsung tertuju ke layar ponselnya dan langsung melihat pesan itu dari siapa. Nahwa itu pesan dari kekasihnya maka dengan cepat ia langsung membacanya Begitu juga dengan gen yang sedari tadi tertuju ke arah layar ponsel.||Jason sayang.("Sayang, aku butuh uang sebesar 500juta. kalau tidak segera dikirimkan m

'Aku yakin, dia adalah Violetta Eleanor. Tapi ... Kenapa aku ragu.' batin Jerome.*****Vir dan violet yang sudah berada di sampai di kamar violet. Dengan cepat, wanita itu langsung berjalan menuju ke arah toilet bahkan sampai melemparkan tongkatnya Di sana. Ia sudah tidak tahan lagi dan mencoba untuk memuntahkan semuanya tepat di depan wastafel toilet tersebut. Sementara Vir, yang mengantarkannya sampai ke depan toilet hanya bisa memperhatikan wanita itu yang berusaha beberapa kali memuntahkan semuanya namun tidak ada satupun yang keluar dari mulutnya.'Apa semua wanita hamil seperti itu?' batinnya yang masih terus memperhatikan violet.Violet membasuh mulutnya menggunakan air dari wastafel tersebut. Ia mengatur nafasnya beberapa kali. Hingga tangannya pun mulai mengusap perutnya.'Sungguh, kenapa ini mual sekali.' batinnya.Meihat bahwa violet sepertinya sudah baik-baik saja, maka perlahan Vir hendak melangkahkan kakinya keluar dari kamar itu. Namun, belum sempat ia melangkah kaki

Sementara Vikar, yang melihat anak serta istrinya menangis. Ia jadi yakin kalau mereka memang benar-benar menyangi Violet."Kalau begitu, aku akan lapor polisi untuk mencari keberadaannya Violet."Sebelum Vikar pergi, Jesslyn langsung mencegah suaminya tersebut guna memegangnya pergelangan tangannya. "Em, Pa ... nanti dulu. Bukankah harus menunggu 24 jam, baru bisa Violet di katakan hilang.""Ya tapi itu terlalu lama, Ma. Nanti kita akan ketinggalan jejak Violet.""Tapi, mungkin saja violet akan kembali lagi Pa, mungkin saat ini dia hanya ingin sendirian namun setelah itu dia kembali lagi ke rumah ini," sambung Vitania yang medekaru mereka dan mengusap kedua itunya yang berlinang air mata palsu itu."Iya, apa yang dikatakan oleh Vita benar, Pa. Bisa saja saat ini Violet hanya ingin sendirian. Kita tunggu saja sampai sore kalau dia belum juga kembali kita akan lapor polisi," sambung Jesslyn.Vikar Mendengus pelan. Akhirnya kita menyetujui ucapan anak serta istrinya dan membuatnya menga

"Selamat ya, kak Vir. Kau cepat juga memilih wanita Random untuk di jadikan istri."Ucapan tersebut, langsung membuat Vir menatapnya tajam, namun hanya dibalas senyum manis oleh Vikana dan membuat dirinya tersenyum tipis kearah Qiana yang tak ditanggapi olehnya. Sedangkan Jason, yang juga ikut memberikan selamat kepada mereka, pandangannya sedari tadi tidak lepas memperhatikan violet Karena dia memang benar-benar penasaran Apakah Violet itu adalah orang yang sama waktu itu bertemu dengannya. Tapi, semakin diperhatikan Jason semakin yakin bahwa Violet yang sedang ia cari waktu itu adalah Violet yang sama yang kini telah menjadi istri Vir.'Sungguh, aku masih belum paham. Kenapa dia bisa menikah dengan Vir. Apa jangan-jangan, selama ini Ibu Jason berbohong kepadaku kalau dia bilang violet itu Tengah kabur dari rumah tapi ternyata diam-diam dia menjual Violet kepada Vir.' batinnya.Vir dari tadi memperhatikan Jason yang terus tertuju ke arah violet membuat dirinya pun langsung memberik