Setelah rapat pleno bubar seperti rombongan ziarah yang kehilangan bus, Jaka, Dimas, dan hantu lainnya tetap stay di rumah Dimas. Rumah itu masih suram seperti biasa dinding kusam dan aroma dupa campur kopi dingin. Briga, si hantu tentara yang wajahnya bisa membuat pohon pisang minta maaf, tiba-tiba mendatangi Dimas. Gerakannya tegas dan penuh kode tersembunyi. Dengan sigap, dia menyodorkan flashdisk kecil ke tangan Dimas. Briga tidak banyak bicara, tapi gesturnya jelas, “Ini penting.” ucapnya pelan. Mereka berdua lalu pindah posisi ke sudut ruangan, duduk bersama di lantai dan mulai berbicara dengan nada yang sangat pelan. Wajah Dimas terlihat serius. Wajah Briga? Ya tetap terlihat sangar. Tapi kali ini, ada kilatan yang cukup mencurigakan di matanya, seolah mereka sedang membahas sesuatu yang Jaka
ปรับปรุงล่าสุด : 2025-09-12 อ่านเพิ่มเติม