Setelah hari itu, segalanya berubah. Ibu Jaka, yang selama ini larut dalam duka, akhirnya mengikhlaskan kepergian anaknya. Ia mulai membuka jendela-jendela yang lama tertutup, mebersihkan halaman yang dulu penuh dengan barang - barang dan menata kembali tiap ruang rumah. Wajahnya yang sebelumnya lesu kini kembali hangat. Langkah-langkahnya ringan dan senyum yang dulu hilang perlahan muncul lagi. Ia mulai memasak makanan kesukaan Jaka, menyiram tanaman, bahkan sempat tertawa kecil saat melihat bayangan dirinya di cermin seolah melihat dirinya yang dulu. Jaka melihat semua itu dengan perasaan campur aduk. Ia tersenyum, walau tak terasa matanya ikut basah. “Makasih ya, Bu. Kamu adalah ibu yang kuat,” bisik Jaka walau tak terdengar. Sementara itu, di sebuah gang sempit tampak Jaka, Dimas, dan Awan berdiri seperti orang hilang. Awan baru saja keluar dari tubuh anak
ปรับปรุงล่าสุด : 2025-10-24 อ่านเพิ่มเติม