Lahat ng Kabanata ng Bukan Inginku Ada Diantara Kalian : Kabanata 31 - Kabanata 40

Bab 32 Sejak Naina mengikuti Roy, semuanya sudah hancur, Pa. Aku tidak tahu apakah bisa kembali mengumpulkan serpihan-serpihan yang sudah terserak itu. Aku susah kehilangan akses untuk menemui Naina dan Bilqis." "Maaf jika ucapan Papa tadi membuat kamu sedih. Tapi Papa bicara realitas. Papa menyukai semangat kamu, karena terus terang Papa juga menginginkan cucu papa memiliki orang tua yang utuh. Tapi masalahnya, kita tidak bisa terang-terangan melawan Roy. Kamu ngerti maksud Papa, kan?" "Aku ngerti, tapi terus terang aku tidak mau turut campur lagi soal Mama ataupun perusahaan, jadi tolong sampaikan salamku pada Mama, dan bilang jika aku belum bisa menemuinya saat ini. Aku benar-benar nggak bisa, karena jika aku paksakan, aku akan semakin membenci Mama." "Baiklah. Papa menghargai semua keputusanmu. Tapi Papa harap kamu bisa menyelesaikan semuanya dengan kepala dingin. Jika kamu tidak menyukai Cherry, kamu bisa menceraikannya, lagi pula sepertinya Cherry juga tidak berminat deng

Bab 34"Kenapa menangis, Non? Ada apa?" Perempuan tua itu barusan memasuki dapur dan terkejut saat melihat wajah Naina yang basah."Cerita sama Emak, apa ada yang mengganggu perasaan Non?""Enggak Mak."Namun perempuan itu malah menatap Naina dalam-dalam sembari meminta Bilqis agar masuk ke dalam pangkuannya. Mak Ijah menepuk-nepuk bagian belakang tubuh mungil itu, dan setelah Bilqis terdiam dan nampak tenang, ia segera menaruhnya kembali ke stroller."Nggak apa-apa kalau mau cerita, Non. Emak bisa jaga rahasia kok.""Beneran Mak, aku nggak apa-apa kok. Aku hanya ingat nasib anakku. Kasihan juga. Dia kehilangan sosok seorang ayah sejak dalam kandungan. Dulu aku berusaha mengambil hikmah, kenapa aku sampai menjadi ibu susunya Queen, dengan berpikir jika itu baik untuk Bilqis, secara fisik dia dekat dengan papanya, karena kan kita tinggal serumah. Tapi nyatanya hanya 2 bulan saja.""Non sampai berpikiran seperti itu? Bukankah ayah kandungnya Bilqis begitu jahat?""Bagaimanapun darah it

Bab 36Setelah selesai semuanya, Gayatri kembali ke kamar perawatan. Desi tampak sudah selesai makan, dan dia duduk di kursi yang berada di samping ranjang pasien.Untuk sementara situasi masih bisa dikendalikan karena bayi itu belum terbangun.Sementara Gayatri melangkah menuju sofa. Sebentar lagi Elsa pasti datang, dan ia akan menyampaikan hasil sementara dari pemeriksaan dokter. "Queen demam dan dehidrasi parah, El. Dia hanya mau ASI, bukan susu formula. ASI yang diberikan oleh ibu susunya." Gayatri menyebutkan setelah Elsa datang dan duduk di sampingnya.Penampilan Elsa tidak kalah dengannya. Sekujur tubuhnya penuh barang branded dan di tasnya tentu ada ponsel mewah yang menjadi simbol kemampuan finansialnya sebagai istri pengusaha kelas kakap.Gayatri dan Elsa bersahabat karena mereka terikat oleh arisan para istri pengusaha."Kalau begitu, suruh aja ibu susunya kembali, daripada cucu kita sakit," putus Elsa enteng sekali, seolah ia tidak punya kontribusi sama sekali dalam drama

Bab 38Bayi ini menyusu sangat kuat, seolah ini terakhir kalinya dia menyusu kepada ibunya. Naina bahkan merasakan perih, namun dia tidak peduli. Rasa perih di puting payudaranya sama sekali tidak sebanding dengan sakit hatinya melihat kondisi Queen. Dia seorang princess di keluarganya, namun sama sekali tidak pernah diperhatikan tumbuh kembangnya. Queen layaknya boneka hidup, dan dia hidup sekedar memenuhi pencitraan keluarga besarnya."Semoga saja kelak kamu dimuliakan layaknya seorang ratu. Setidaknya orang-orang memandangmu sebagai manusia, bukan cuma boneka hidup yang bisa dibentuk untuk memenuhi pencitraan." Perempuan itu menggigit bibirnya. Dia mengusap kepala Queen yang kini nampak tengah memejamkan mata. Bayi itu tampak tenang, seolah tidak memiliki kegelisahan, padahal sebelum berangkat kemari, dia menangis kejar.Begitu yang diucapkan oleh Anton Wijaya saat menyerahkan bayi itu kepadanya.Naina bangkit dari tempat tidur Setelah membaringkan Queen di sisi Bilqis. Dia mengamb

Bab 40Anton dan Elsa pulang ke rumah hanya berdua, tapi dengan hati yang penuh kelegaan. Dibalik kesederhanaan yang dimiliki oleh perempuan yang merupakan mantan kekasih menantu mereka, ada satu hal yang tidak dimiliki oleh siapapun....Bukan uang, harta atau perusahaan, tapi dedikasi, cinta dan tujuan yang jelas tentang hidup. Kisah Albert dan Naina membuat Anton menyadari, kenyataan tentang jodoh barangkali bisa membuat sepasang kekasih akhirnya berpisah, tetapi bukan berarti itu bisa menghapus cinta di antara mereka. Nyatanya, kisah Albert dan Naina belum usai.Albert dan Naina hanya butuh jeda. Nyatanya keduanya tetap saling mencintai, terutama dari pihak Albert. Seeffort itu dia memperjuangkan cintanya setelah memutuskan keluar dari Indo Mars.Demi memenuhi gelora dalam dirinya, Albert bahkan nekat memasukkan Naina ke rumahnya dengan dalih menjadi ibu susu agar bisa tetap memandang kekasih dan putrinya dari jarak yang dekat.Dia seperti mengabaikan kenyataan jika perilakunya it