Cahaya memang kecewa pada ayahnya, bahkan saat ayahnya terluka dia bersikap seolah tak peduli, tapi saat melihat ayahnya terbaring tak berdaya dan hampir saja meninggal kalau saja dia tak muncul, membuatnya sangat sedih. "Aku sudah membelikanmu makanan, makanlah, ayahmu sudah baik-baik saja." Cahaya mendongak, entah kenapa melihat Ary yang selalu ada di sampingnya dia ingin sekali menangis, tanpa aba-aba dia menubruk tubuh kekar itu. "Maafkan aku yang selalu merepotkanmu." Ary yang tak biasa mendengar tangis sang istri hanya bisa bengong. Cahaya wanita kuat dan jarang memperlihatkan kesedihannya pada siapapun. Sekarang wanita itu menangis di pelukannya, Ary tak tahu apa Cahaya memang sudah tidak sanggup lagi menanggung semua beban hatinya atau dirinya sudah mendapat kepercayaan penuh untuk mengisi hati wanita itu. Rasa hangat yang menyenangkan langsung memenuhi hatinya, dia tak tahu apa ini cinta, yang dia tahu dia menyukai momen berbagi suka dan duka bersama Cahaya dan
Última actualización : 2025-10-28 Leer más